MU Jilat Ludah Sendiri Lagi Demi Penyerang Bournemouth?
- Instagram/@iamjoshuaking
VIVA – Setelah resmi memboyong bintang asal Portugal, Bruno Fernandes, Manchester United sepertinya masih akan merekrut satu pemain lagi. Kabarnya, MU semakin dekat untuk membawa pulang Joshua King dari AFC Bournemouth.
Kabar ketertarikan Setan Merah untuk mendaratkan kembali King di Old Trafford, dilaporkan oleh media ternama Inggris Express. Vice-Chairman MU, Ed Woodward, kabarnya sudah mencapai kesepakatan dengan manajemen The Cherries, terkait transfer King.
Perlu diketahui, King sendiri merupakan jebolan akademi MU. Pemain berusia 28 tahun ini sempat melakoni satu laga bersama MU di ajang Piala Liga Inggris 2009/2020 melawan Wolverhampton Wanderers.
Meskipun berstatus pemain MU mulai 2009 hingga 2013, King lebih banyak dipinjamkan. Ia sempat dipinjamkan ke Preston North End, Borussia Moenchegladbach, Hull City, dan Blackburn Rovers.
Di sisi lain, MU seperti dalam kondisi darurat penyerang. Sebab pasca melepas Romelu Lukaku awal musim ini, ditambah cedera yang dialami Marcus Rashford, praktis membuat pilihan di lini depan minim. Sampai-sampai, MU rela menjilat lidah sendiri memasukkan nama King dalam daftar buruan.
MU sempat disebut akan menggaet striker belia asal Norwegia yang tengah naik daun, Erling Braut Haaland. Sayang, striker berusia 19 tahun itu lebih memilih bergabung dengan raksasa Bundesliga, Borussia Dortmund, ketimbang MU.
King sebelumnya diboyong Bournemouth dari Blackburn seharga hanya 1 juta Poundsterling, atau senilai Rp17,9 miliar. Saat ini menurut data Transfermarkt, nilai jual King mencapai 16,8 juta Poundsterling, atau setara dengan Rp301,6 miliar.
Hampir lima musim membela Bournemouth, King total mencetak 47 gol dalam 160 penampilannya di semua ajang. Khusus musim ini, King baru mengemas tiga gol dalam 17 pertandingan di semua ajang. (ren)
Puluhan Anggota Parlemen Inggris Desak Pemerintah Beri Sanksi Israel
Lebih dari 60 anggota parlemen Inggris mendesak Menteri Luar Negeri untuk menjatuhkan sanksi terhadap Israel karena “telah berulang kali melanggar hukum internasional.”
