FOKUS: Waktu Solskjaer di MU sudah Habis?
- Mirror
VIVA – ManchesterUnited kembali dirundung kabut kelam. Mereka until kesekian kali tumbang.
Kali ini yang menyikat mereka adalah Burnley. 0-2, Setan Merah menyerah. Itu merupakan kekalahan beruntun setelah sebelumnya juga dihajar Liverpool.
Nasib malam yang memicu amarah fans. Mereka mulai jengah dengan situasi yang menyelimuti MU dan melakukan aksi demonstrasi sepanjang pertandingan berlangsung.
Suporter MU menyuarakan kampanye anti Glazer dan meminta agar Vice Chairman MU, Ed Woodward, ditendang. Sebenarnya, ini aspirasi lama suporter MU.
Di era Glazer, suporter menilai MU hanya dijadikan boneka bisnis saja. Mereka tak merasa Glazer serius dalam upaya membangun MU.
Terlebih ketika menunjuk Woodward sebagai Vice Chairman. Peran Woodward di MU juga kelewatan.
Berstatus sebagai akuntan, Woodward malah bersikap sok tahu dengan kerap mengatur masalah teknis klub. Urusan transfer pemain, dipegang oleh Woodward.
Maka, tak heran MU kerap salah beli pemain saat Woodward yang mengambil keputusan.
"Cinta MU, benci Glazer. Kami mau MU kembali. Berdiri, jika Anda benci Glazer," teriak suporter MU.
Solskjaer Diminta Mundur
Setelah kampanye anti Malcolm Glazer Ed Woodward, suporter Manchester United menyuarakan agar Ole Gunnar Solskjaer melepaskan jabatannya sebagai manajer Setan Merah.
***
MU baru saja menderita kekalahan dalam laga lanjutan Premier League 2019/2020. Mirisnya, kekalahan itu diderita di kandang sendiri, ditambah dari tim papan tengah sekelas Burnley.
Desakan pada Solskjaer hampir pada titik didih dari penggemar MU, meskipun sebagian mengatakan ia memiliki visi untuk masa depan.
Namun, sebagain besar suporter MU sudah muak dengan penampilan tim kebanggaanya. Di twitter, para suporter menyebut Solskjaer tak layak menjadi manajer MU.
"Solskjaer layaknya mengundurkan diri. Dia tidak melakukan apa-apa selain merusak dan membuat tim hancur," tulis suporter MU.
"Solskjaer benar-benar tidak masuk akal. Dia seharusnya tidak menjami manajer MU," sambung netizen lainnya.
"Ole, kamu adalah legenda klub tetapi kamu tidak cocok untuk pekerjaan itu dan pemiliknya memperlakukanmu dengan buruk," ucap suporter lainnya.
Di sisi lain, sejumlah nama mulai disebut-sebut pantas untuk menggantikan Solskjaer. Mereka adalah mantan manajer Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino dan mantan pelatih Juventus, Massimiliano Allegri.
Kepercayaan suporter kepada manajemen Setan Merah saat ini berada pada titik terendah sepanjang masa. Di era Glazer, suporter merasa MU hanya dijadikan boneka bisnis saja. Mereka tak merasa Glazer serius dalam upaya membangun MU.
***
Fakta Solskjaer
Jika melihat statistik MU musim ini, wajar saja sejumlah suporter murka. Sebab, MU baru meraih sembilan kemenangan, tujuh hasil imbang, dan sudah menelan delapan kekalahan. Catatan tersebut membuktikan jika Solskjaer belum bisa membuat taring Setan Merah kembali tajam.
Tak cuma itu, ternyata manajer berusia 46 tahun juga punya catatan lebih buruk, selama hampir 10 bulan menjabat juru taktik The Red Devils. Sejak diangkat jadi manajer permanen armada Manchester Merah, Solskjaer sudah menjalani 32 pertandingan.
Solskjaer sendiri resmi didapuk menjadi manajer MU pada 28 Maret 2019. Semenjak itu, Solskjaer lebih banyak menelan kekalahan daripada kemenangan. Menurut data Opta, dalam 32 laga khusus di ajang Premier League, MU menelan 12 kekalahan, 11 hasil imbang, dan hanya meraih 11 kemenangan.
Jika melihat fakta tersebut, wajar saja Solskjaer mendapat desakan untuk angkat kaki dari MU. Apalagi, belum ada jaminan juga MU bisa finis di zona Liga Champions musim depan. Seban saat ini, MU yang duduk di posisi kelima dengan raihan 34 poin, tertinggal enam poin dari Chelsea yang berdiri di peringkat keempat, atau zona Liga Champions.