Sejak Salah ke Liverpool, Kejahatan Ini Menurun di Merseyside
- Reutes/Carl Recine
VIVA – Sukses Liverpool dalam dua musim terakhir dianggap tidak terlepas dari peran penting sosok Mohamed Salah. Pemain internasional Mesir ini merupakan andalan The Reds di lini depan.
Nama Salah mulai mencuat setelah dia datang ke Chelsea pada 2014 silam. Dia ditransfer dari klub asal Swiss, FC Basel. Penampilannya di Liga Champions memikat manajer Chelsea kala itu, Jose Mourinho.
Baca: Ketika Kehebatan Salah Bikin Kaget Eks Bintang Chelsea
Sayang, dia tak kunjung mendapat tempat di tim utama sehingga The Blues memilih untuk meminjamkannya ke Fiorentina. Bersama La Viola dan berlanjut ke Roma namanya semakin dikenal.
Karier Salah semakin melejit saat bergabung ke Liverpool pada 2017. Bahkan, di tahun ketiganya di musim ini, dia hampir pasti mempersembahkan gelar Premier League buat Liverpool yang sudah dinanti selama 30 tahun.
Namun, di balik suksesnya bersama Liverpool di atas lapangan hijau, Salah juga ternyata memiliki kontribusi besar lain. Khususnya untuk Merseyside, kota di mana Liverpool bermarkas.
Dilansir ESPN, Jumat 12 Juni 2020, berdasarkan studi Stanford University, sejak kedatangan Mohamed Salah ke liverpool, kejahatan rasial di wilayah Merseyside menurun 19 persen.
Hasil studi ini menuai reaksi beragam dari banyak pihak. Ada yang mempertanyakan proses studi yang dilakukan. Namun ada pula yang sependapat karena sosok Salah yang rendah hati dan tidak arogan.
Sementara itu, Salah sendiri akan memimpin rekan setimnya pada Proyek Restart Premier League yang akan dimulai 17 Juni 2020 mendatang. Lawan pertama yang harus dihadapi adalah rival sekotanya, Everton.
Baca: Liverpool Berpotensi Rayakan Juara 381 Km dari Anfield