Kontroversi Warna Kulit dalam Kursi Manajer Premier League

Manajer Chelsea, Frank Lampard.
Sumber :
  • twitter.com/ChelseaFC

VIVA – Kasus kematian George Floyd yang diperlakukan secara tak manusiawi oleh kepolisian Amerika Serikat, menjadi pemicu dari berbagai isu rasialisme yang terjadi di berbagai sektor. Premier League, kini mulai diramaikan lagi dengan isu rasial yang selalu menghantui.

Dinilai Terlalu Maksa Mainkan Cole Palmer saat Lawan Arsenal, Manajer Chelsea Punya Pembelaan

Winger Manchester City, Raheem Sterling, menilai ada diskriminasi yang terjadi di Premier League terkait kesempatan dalam pekerjaan di kursi manajer klub. Sterling punya indikator dalam penilaiannya.

Dia mencontohkan, empat mantan pemain besar Inggris yang punya nasib berbeda, Steven Gerrard, Frank Lampard, Ashley Cole, dan Sol Campbell.

Hasil Piala Liga Inggris: Man City dan Chelsea Tumbang, Man United Menang dengan Van Nistelrooy

Baca juga: Messi Jadi Penghalang MU Rekrut Wonderkid Barca

Secara kasat mata, Gerrard dan Lampard memang lebih beruntung ketimbang Campbell serta Cole. Ketika Gerrard dan Lampard sudah menangani tim utama dengan status raksasa, Rangers serta Chelsea, Campbell serta Cole harus berjuang dari bawah.

Hasil Premier League: Manchester United 'Ngelawak' Lagi, Chelsea Menang, Tottenham Tumbang

Campbell baru menangani klub sekelas Macclesfield dan Southend. Sedangkan, Cole cuma jadi pelatih Chelsea U-15.

Legenda Arsenal, Sol Campbell.

Sterling menganggap, kondisi tersebut dipengaruhi oleh perbedaan warna kulit. Karena berkulit hitam, Sterling merasa, Campbell dan Cole tak diberi kesempatan yang layak untuk menangani tim besar.

"Lihat staf kepelatihan di seluruh klub sepakbola, itu jadi contoh sempurna. Ada Steven Gerrard, Frank Lampard, lalu Sol Campbell, juga Ashley Cole. Seluruhnya memiliki karier gemilang di klub dan Timnas. Di saat bersamaan, mereka mencoba peruntungan dalam dunia kepelatihan," kata Sterling dilansir The Sun.

Baca juga: 5 Gol Jarak Jauh Terdahsyat di Premier League

"Dan, dua di antaranya diberikan kesempatan layak, sisanya karena berkulit hitam, bisa dilihat sendiri," lanjutnya.

Pun, Sterling melihat minimnya peran mantan pemain berkulit hitam ada di jajaran eksekutif klub Premier League. Dia curiga, ada diskriminasi pula dalam urusan tersebut.

"Kami tak punya perwakilan di jajaran eksekutif, atau pun staf kepelatihan. Tak banyak wajah yang bisa kami andalkan," ujar eks winger Liverpool itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya