Kisah Gila Pahlawan Liverpool di Liga Champions, Mau Tonjok Benitez
- dziennik.pl
VIVA – Mantan kiper Liverpool, Jerzy Dudek, membongkar niat gilanya saat masih membela The Reds. Kala itu, dia dibuat kesal oleh Rafael Benitez sampai mau menonjoknya supaya dijual.
Dudek merupakan pahlawan The Reds di final Liga Champions 2005. Kala itu, Liverpool mengalahkan AC Milan lewat adu penalti setelah bermain 3-3 selama 120 menit.
Pada tendangan penalti terakhir, Dudek berhasil menepis tendangan Andriy Shevchenko yang langsung disambut dengan teriakan kemenangan pemain Liverpool.
Dua bulan pasca membawa Liverpool juara, posisi Dudek sebagai kiper nomor satu justru digeser oleh Pepe Reina yang baru saja dibeli dari Villarreal. Tentu, hal itu membuatnya kesal lantaran dipinggirkan ketika berada di performa puncak.
Apalagi, Piala Dunia 2006 bakal segera dihelat. Dudek tak ingin posisinya di Timnas Polandia juga direbut kiper lain.
"Pepe adalah pria yang baik. Tapi, Rafa merekrut kiper baru di momen saya merasa sedang berada di puncak karier saya," kata Dudek dikutip Mirror.
"Saya mengatakan pada Rafa kalau Piala Dunia (2006) sudah di depan mata dan saya perlu bermain," lanjutnya.
Situasi tersebut membuat penjaga gawang asal Polandia itu terpikir untuk pindah. Kebetulan, ada tawaran dari klub Jerman, FC Cologne. Sialnya, Benitez justru menghalangi kepergiannya dari Anfield.
"Cologne tertarik saat itu. Tapi, beberapa hari sebelum jendela transfer ditutup, mereka menghubungiku dan mengatakan: 'Mengapa Rafa tak berbicara pada kami?'. Saya sangat terkejut. Saya pikir semuanya sudah rampung," ujar pria 47 tahun.
"Besoknya, saya menemui Benitez usai latihan. Dia mengatakan: 'Mereka menawarkan peminjaman dan kamu sangat penting buat kami Mereka memberi kami £800 ribu tapi bagaimana jika Reina cedera? Saya tak bisa menaruh £800 ribu di antara tiang gawang'," jelasnya.
Sikap benitez membuatnya semakin naik pitam. Dia bahkan berniat ingin membuat onar dengan meninju mantan manajernya itu supaya dijual.
"Kemudian, ada pikiran gila yang melintas di kepala saya. 'Saya akan menonjoknya di wajah'. Bisikan jahat di kepalaku mengatakan kalau saya meninju Rafa, mereka akan membiarkanku pergi ke Cologne," ungkap dia.
Pada akhirnya, Dudek tetap bertahan di Anfield dan menjadi kiper cadangan. Dia baru pergi dua tahun kemudian ke Real Madrid.
Empat musim di Madrid, Dudek dinilai sukses dengan meraih satu trofi LaLiga, satu Copa del Rey, dan satu Piala Super Spanyol. Dia kemudian pensiun pada 2011 bersama Los Blancos.