Terpuruk, MU Ternyata Kena Sindrom yang Pernah Rusak Liverpool

Laga Liverpool kontra Manchester United di Premier League
Sumber :
  • za.bfn.life

VIVA – Dalam tujuh tahun terakhir Manchester United seperti tenggelam. Mereka gagal berbicara banyak di berbagai kompetisi. Bahkan di kancah domestik saja 'Setan Merah' yang sebelumnya gagah sering terseok-seok.

Federico Chiesa Jadi Cadangan di Liverpool, Bakat Berkualitas Timnas Italia Jadi Sia-sia

Fenomena berbeda diperlhatkan oleh Liverpool. Dalam beberapa tahun terakhir, klub berjuluk The Reds itu mulai bangkit dari tidur panjangnya.

Baca juga: Awas Jangan Terbuai Liverpool

Manajer Liverpool Sampaikan Kabar Buruk untuk Sang Kiper

Musim lalu Liverpool sukses merebut tampuk juara Liga Champions. Dan saat ini mereka sudah di ambang gelar Premier League.

Melihat situasi yang ada, legenda Liverpool John Barnes memberikan pandangan. Dia melihat apa yang dialami MU sekarang adalah sesuatu yang terjadi di skuat The Kop bertahun-tahun lalu.

Hasil Lengkap Liga Champions: Real Madrid Dibantai AC Milan, Man City Hancur Lebur

Pemain Manchester United merayakan gol ke gawang Derby County

Menurutnya, dalam beberapa tahun terakhir para pemain MU merasa sudah cukup puas karena bisa menjadi bagian dari tim. Mereka kehilangan motivasi serta tuntutan untuk menjadi pemenang di atas lapangan. Tidak seperti di era sebelumnya ketika masih dibesut oleh Sir Alex Ferguson.

"Ketika Manchester City mencuat, MU masih menjadi tim besar dan para pemain mereka senang berada dalam tim, namun tidak memiliki tanggung jawab meraih kemenangan," kata Barnes.

Baca juga: Sosok Berhijab di Balik Kedermawanan Mesut Oezil?

"Ketika mereka finis ketiga di bawah Tottenhan Hotspur, pemain mereka masih merasa lebih besar karena ada di tim seperti MU . Itu juga yang terjadi pada Liverpool di masa lalu," sambungnya dikutip Goal.

Barnes pun menceritakan situasi Liverpool ketika dia baru bergabung pada 1987. Dia paham ketika itu mereka adalah tim kuat dan disegani. Apalagi mereka memiliki pemain besar seperti Ian Rush dan Kenny Dalglish yang sudah banyak memenangkan gelar di berbagai kompetisi.

Liverpool juara Liga Champions 2018/2019

Cuma ketika memasuki era 90-an, performa Liverpool mulai melempem. Itu karena para pemain merasa sudah jemawa, Bahkan ketika mereka gagal, mereka tetap merasa sukses karena berada dalam tim yang punya catatan apik sebelumnya.

“Bahkan ketika Arsenal finis di atas, kita masih tetap merasa hebat karena ada di Liverpool, tim yang sudah memiliki nama besar. Tim seperti tidak paham kalau mereka memiliki tanggung jawab meraih kemenangan,” bebernya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya