Rooney Ungkap Blunder MU Pecat Van Gaal

Mantan manajer Manchester United, Louis Van Gaal.
Sumber :

VIVA – Pemain sekaligus pelatih Derby County, Wayne Rooney menilai, mantan klubnya, Manchester United, melakukan kesalahan fatal saat memecat Louis van Gaal dari kursi manajer pada 2016 silam setelah baru dua tahun menjabat.

Kata Amorim Usai Manchester United Pecundangi Manchester City

Van Gaal dipecat dan digantikan oleh Jose Mourinho tak lama setelah manajer asal Belanda tersebut berhasil membawa Setan Merah memenangkan Piala FA dan hanya finish di luar posisi empat besar di Premier League.

Baca: Dortmund Pesta Gol, Haaland Cetak Rekor

Fulham Bikin Arsenal Frustrasi

Di bawah besutan Mourinho, MU hanya berada di peringkat enam klasemen akhir Premier League 17. Tetapi, manajer asal Portugal tersebut berhasil membawa MU menjuarai Piala Liga dan Liga Europa.

Namun, Rooney yang merupakan kapten United saat itu, menegaskan bahwa mantan klubnya itu seharusnya memberi Van Gaal setahun lagi untuk membuktikan bahwa dia bisa sukses di Old Trafford.

Kata Ruben Amorim Usai MU Dipecundangi Arsenal

"Saya merasa hancur ketika Louis dipecat. Bagi saya, itu adalah kesenangan luarbiasa bisa bekerjasama dengannya," kata Rooney dalam buku 'LVG The Manager and the Total Person', dilansir Soccerway, Senin 18 Mei 2020.

“Kami seharusnya menmpertahankannya untuk musim ketiga. Kami pasti akan jauh lebih kuat. Saya merasa segalanya membaik dan para pemain mulai memahami visinya," lanjut Rooney. 

Striker Derby County, Wayne Rooney.

Rooney pun tanpa ragu menyebut dirinya belajar banyak dari sosok Van Gaal selama dua musim menjadi manajer di MU. "Dalam dua tahun itu saya belajar lebih banyak daripada di bawah manajer lainnya," jelas Rooney.

"Inilah sebabnya saya akan selamanya berterima kasih kepadanya. Tidak hanya telah menjadikan saya kapten, tetapi juga atas semua kepercayaan dan keyakinan yang ia miliki pada saya," lanjut Rooney.

Rooney menambahkan, kegagalan MU era Van Gaal bersaing di Premier League kala itu karena mereka memang tidak memiliki kedalaman tim. Alhasil, ketika dihantam badai cedera, MU pun sangat menderita dan kesulitan.

"11 pemain terbaik kami cukup bagus untuk bersaing di empat besar. Tetapi begitu kami mendapat kasus cedera, kami mendapat masalah. Karena kami tidak memiliki kualitas yang sama seperti pada tahun-tahun sebelumnya."

Baca juga:

Falcao Bingung Lihat Selebrasi Gol Dortmund

Chiellini Ungkit Aksi Brutal Ramos ke Salah di Final Liga Champions

Suasana Aneh Pertandingan Bundesliga saat Corona

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya