Dahsyatnya Cech di Masa Kejayaan, Juara EPL dalam Kondisi Cedera Parah
- Daily Mail
VIVA – Sejak kedatangan Jose Mourinho pada 2004, Chelsea dalam sekejap berubah menjadi klub langganan juara Premier League. Tangan dinginnya membuat klub asal London Barat itu mengakhiri puasa gelar Premier League selama 50 tahun.
Di masa itu, The Blues menjadi juara lantaran memiliki sederet pemain hebat seperti Joe Cole, Frank Lampard, dan Didier Drogba. Jangan lupakan, tembok kukuh di bawah mistar gawang, Petr Cech.
Ya, bukan tanpa alasan sampai julukan itu melekat pada Cech. Di musim pertamanya, dia mencetak 24 clean cheet yang menjadi rekor dalam semusim. Dia juga pemegang rekor clean sheet terbanyak di Premier League dengan catatan 202 laga tanpa kebobolan.
Ternyata, di balik torehan apiknya itu, tersimpan satu kisah heroik yang mengiringi perjalanannya menjadi juara di dua musim pertamanya bersama Chelsea. Dan semua itu ada hubungannya dengan cedera.
Seperti yang diketahui, Cech pernah mendapatkan cedera parah saat kepalanya bertabrakan dengan lutut dari penyerang Reading, Stephen Hunt, pada musim 2006/2007. Cedera itu bahkan hampir saja merenggut nyawa pemain asal Republik Ceko lantaran membuat tulang tengkoraknya retak.
Cukup lama dia menepi dari lapangan hijau. Dan sejak pulih, dia selalu mengenakan pelindung kepala khusus yang akhirnya menjadi ciri khasnya.
Tapi, ternyata bukan itu saja "pengorbanan" yang dilakukan oleh Cech. Baru-baru ini dia mengungkapkan jika dirinya sempat menahan cedera bahu pada dua musim pertamanya di Stamford Bridge.
"Ada satu hal yang tak pernah saya bicarakan dan orang-orang tak tahu saat itu. Separuh musim di musim pertama saya bersama Chelsea saya lalui dengan kondisi labrum saya patah. Tapi, saya bertahan dan menyelesaikan musim itu (2004-05)," ujar eks kiper Arsenal dikutip The Sun.
Sebagai informasi, Labrum merupakan tulang rawan di sekitar bahu yang terletak di antara tepi dari tulang belikat yang bentuknya menyerupai mangkuk dan bonggol dari tulang lengan atas yang menyerupai bola. Labrum berfungsi sebagai bantalan untuk kedua struktur tersebut.
Menyadari cederanya itu, Cech berupaya untuk menyembuhkan pada libur musim panas. Sialnya, waktunya tak cukup sehingga dia harus menjalani musim kedua dengan kondisi yang lebih parah.
"Saya merasa cedera itu akan sembuh pada musim panas. Tapi, nyatanya tidak. Selama musim kedua saya bermasalah dengan bahu saya dan saya berusaha melindunginya," ungkap kiper yang saat ini berusia 37 tahun.
"Kemudian, di awal musim kedua, saya merasakan cedera yang sama di bahu lainnya. Jadi, saya menjalani musim kedua dengan bahu yang patah," jelasnya.
Beruntung, Cech mendapatkan hadiah yang setimpal dengan perjuangannya itu. The Blues berhasil menjadi juara Premier League di dua musim tersebut ditambah satu Piala Liga Inggris dan satu Community Shield.