Konspirasi Premier League Jegal Newcastle United Jadi Kaya Mendadak
- Financial Times
VIVA – Newcastle United kini menghadapi masalah yang sangat serius. Proses akuisisi saham oleh Saudi Arabia Public Investment Funds (PIF), yang didukung Pangeran Mohammed Bin Salman, terganjal oleh faktor non-teknis dan bisa saja gagal.
Ada konspirasi yang melibatkan 19 klub Premier League untuk menjegal Newcastle menyandang status klub kaya baru. Semua bermula dari surat yang dikirimkan beIN Sports, selaku pemegang hak siar resmi Premier League kepada 20 klub, termasuk manajemen Newcastle sekarang, dan otoritas kompetisi.
Dalam suratnya, beIN Sports merasa keberatan dengan proses akuisisi Newcastle oleh putra mahkota Arab Saudi tersebut. Sebab, Arab Saudi terindikasi melakukan pembajakan hak siar lewat beoutQ.
Surat tersebut juga meminta agar Premier League melalui Direkturnya, Richard Masters, melakukan investigasi terkait masalah ini. Sebab, pembajakan yang dilakukan Arab Saudi sudah menghadirkan kerugian besar.
Memang, masih abu-abu bagaimana peranan pemerintah Arab Saudi soal keberadaan beoutQ dan tindak pembajakan hak siar yang dilakukan. Beberapa kali, pemerintah Arab Saudi sudah menyangkal tudingan adanya keterlibatan.
Namun, dari beberapa kasus menyangkut Arab Saudi, menurut laporan dari Amerika Serikat, beberapa operasi gelap seperti pembajakan benar adanya.
Ini menjadi tantangan bagi Premier League dan para pesertanya. Apakah mereka berani untuk bersatu melarang pembelian Newcastle oleh Pangeran Salman.
Pengacara olahraga dari Pennington Manches Cooper LLC, Andrew Haywood, berharap ada tindakan tegas terkait proses akuisisi Newcastle. Jika memang terbukti, adanya keterlibatan calon pemilik Newcastle, Pangeran Salman, terhadap praktik pembajakan, sudah seharusnya negosiasi dihentikan.
"Kasus pembajakan menjadi isu signifikan dan mengarah kepada pelecehan terhadap hak intelektual di sebuah regional. Yang jadi masalah, siapa di balik semua itu. Jadi, harus ada bukti yang membuktikan, beoutQ terkoneksi dengan pemerintah Arab Saudi," kata Haywood dilansir The Sun.
Akuisisi Newcastle oleh Pangeran Salman memang mengundang kontroversi. Pangeran Salman dituding banyak pihak telah melakukan pelanggaran HAM karena merekayasa beberapa kasus pembunuhan.
Salah satunya adalah pembunuhan jurnalis Jamal Kashoggi. Mantan tunangan Kashoggi, Hatice Chengiz, meminta agar Premier League dan pemerintah Inggris bertindak untuk melakukan blok terhadap akuisisi Newcastle oleh Pangeran Salman.
Menurut Chengiz, Pangeran Salman hanya menggunakan Newcastle untuk membersihkan namanya dari pelanggaran HAM dan kasus buruk lain yang dilakukannya. Pun, Amnesti Internasional sudah bicara terkait kasus ini.