Polemik Pemotongan Gaji di Arsenal, Pemain Teriak Ramai-ramai
VIVA – Skema pemotongan gaji di Arsenal menuai protes. Para pemain tim utama Arsenal menolak skema yang diajukan manajemen klub dengan pemotongan sebesar 12,5 persen.
Ditotal, para pemain Arsenal akan dipotong gajinya sebesar £25 juta atau setara Rp492 miliar dalam 12 bulan ke depan. Atau, dalam artian gaji mereka dipotong antara April 2020 hingga Maret 2021.
Pemotongan ini diimbangi dengan adanya insentif. Jadi, jika ada pemain yang setuju dan menandatangani kontrak baru dalam prosesnya, mereka bisa mendapakan gajinya secara utuh melalui insentif tersebut.
Lalu, uang dari penjualan pemain di bursa transfer musim panas 2020 nanti, akan dipakai untuk subsidi para pemain yang bertahan.
Telegraph melansir, para pemain tak senang dengan skema macam ini. Sebab, ada beberapa pemain yang merasa dirugikan dari skema tersebut. Terutama, bagi mereka yang masuk dalam daftar jual.
Pun para pemain dengan penghasilan tertinggi di klub, seperti Mesut Oezil, Pierre-Emerick Aubameyang, dan lainnya, tak setuju dengan skema tersebut.
Pemotongan gaji saat ini memang jadi bahasan panas di Premier League. Banyak klub yang terancam kolaps akibat bisnisnya tak berjalan sepanjang pandemi virus corona COVID-19.
Kerugian besar sudah menghampiri dan manajemen klub kini harus putar otak demi mengembalikan pemasukannya.