Rencana Potong Gaji, Pemain Bisa Putus Kontrak Jika Tidak Setuju

Sesi berjabat tangan sebelum laga Premier League
Sumber :
  • Sky Sports

VIVA – Rencana pemotongan gaji di Premier League memicu ketidakpuasan pemain. Wacana tersebut bergulir setelah kompetisi ditunda karena pandemi virus corona COVID19. 

Kekurangan Liverpool Versi Mohamed Salah Usai Lalui Drama 9 Gol Lawan Spurs

Agen pemain Tottenham Hotspur, Toby Alderweireld, Stijn Francis mengatakan, para pemain sepakbola bisa meninggalkan klub mereka secara bebas, jika gajinya dipotong. Klub di Premier League sudah meminta kepada pemain untuk dipotong gajinya sebesar 30 persen. 

Meski sampai sejauh ini belum ada kesepatakan dengan Asosiasi Pemain Sepakbola Profesional (PFA), terkait hal tersebut. Francis mengatakan, klub tidak boleh memaksa untuk memotong gaji pemainnya. 

Ada Secercah Cahaya di Depan Manchester United

Bek Tottenham Hotspur, Toby Alderweireld

"Jika klub sudah menandatangani dengan pemain, maka mereka harus mengambil risiko termasuk membayar nilai transfer dan gajinya," kata Francis dikutip dari Skysport. 

Manchester United Tidak Pantas Kalah dari Bournemouth

"Sebagai imbalannya, pemain tidak bisa meninggalkan klub sampai kontraknya berakhir. Kecuali ada kesepatan baru diantara kedua belah pihak. Pemain juga menyadari, jika dalam masa kontrak itu maka klub akan membayar gajinya," tambahnya. 

Sementara itu di kompetisi Championship klub-klub bahkan sudah mengambil kebijakan soal gaji pemain. Sunderland misalnya, mereka menggunakan skema subsidi pemerintah dan menyatakan pemain dalam posisi cuti besar. 

Dengan cara itu, maka Sunderland mengandalkan subsidi dari pemerintah. melalui skema tersebut, para pemain dipaksa menerima gaji sebesar £2.500 (sekitar Rp49,8 juta) per bulannya.

Baca juga:

Barcelona Akan Lepas Philippe Coutinho ke Chelsea

LeBron James Angkat Bicara Soal Nasib Kompetisi NBA?

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya