Mengaku Kaya, ManCity Mangkir Bayar Gaji Staf di Tengah Wabah Corona
- Daily Mail
VIVA – Wabah virus corona COVID-19 membuat sejumlah klub harus rela menggelontorkan dana cuma-cuma untuk operasional klub. Manchester United contohnya, manajemen rela mengucurkan dana sampai £1 juta atau setara Rp18 miliar untuk menggaji 3.000 pekerja yang tak beraktivitas selama kompetisi vakum.
Kebijakan ini nyatanya tak diikuti oleh Manchester City, rival sekota MU. Mengaku klub kaya, ManCity malah diam dan belum memberikan keputusan mengenai nasib karyawannya.
Dilansir Daily Mail, sejumlah karyawan sempat bicara dengan manajemen ManCity. Mereka khawatir gajinya tak dibayarkan, karena pertandingan vakum selama wabah virus corona muncul.
Staf seperti petugas keamanan stadion, layanan pertandingan, dan katering, merasa resah dengan situasi terkini, karena manajemen ManCity belum memberikan keputusan. Pun, nasib karyawan ManCity Mega Store juga belum jelas.
Mereka bisa saja kehilangan pemasukan dalam hitungan pekan hingga bulan, andai kubu The Citizens tak bersikap loyal seperti MU.
"Saya sudah melayangkan surat elektronik ke klub terkait situasi terkini. Saya menerima balasan dari mereka, lalu dioper lagi ke departemen lain. Saya tak tahu apakah ada kabar lanjutan atau tidak. Kami belum mendengar apa pun dari agensi," jelas sang karyawan yang tak mau disebutkan namanya.
"Ini seperti ada orang yang mau bersikap acuh, tak menganggap masalah tersebut sebagai isu besar. Pastinya, jumlah itu kecil bagi klub yang kaya. Sedangkan, bagi kami begitu penting." lanjutnya.
ManCity seharusnya malu dengan beberapa klub medioker macam Brighton and Hove Albion serta Crystal Palace. Mereka rela membayar gaji karyawannya secara cuma-cuma dan mau menjamin kelangsungan hidupnya.