Statistik Membuktikan Wan-Bissaka Jadi Rekrutan Terbaik MU

Pemain belakang Crystal Palace, Aaron Wan-Bissaka
Sumber :
  • Instagram/@cpfc

VIVA – Keraguan muncul saat Manchester United merekrut Aaron Wan-Bissaka dari Crystal Palace. Uang sebesar £50 juta atau setara Rp897 miliar, dianggap tak sepadan karena kualitas Wan-Bissaka belum terbukti.

Mau Tinggalkan Manchester United Kalau Gajinya Sama Besar

Pun, MU dinaungi kutukan pemain mahal. Setiap beli pemain dengan uang di atas £50 juta, MU selalu dilanda kesialan.

Mereka gagal berkembang bahkan hanya jadi rongsokan di skuat MU dan akhirnya dijual ke klub lain.

Manchester United Dapatkan Pengganti Wan-Bissaka

Tapi, statistik yang ditunjukkan Wan-Bissaka musim lalu bisa jadi bukti MU tak salah merekrutnya. Dia ternyata menjadi bek yang paling banyak memenangkan tekel dengan catatan 129 kali.

Sebenarnya, secara total Wan-Bissaka melepaskan 139 tekel di Premier League. Artinya, rasio tekel suksesnya mencapai 92,8 persen, menjadikannya sebagai pemain terhebat dalam duel satu lawan satu.

Rencana Besar MU Datangkan Predator Baru Premier League

Pun, dalam urusan memotong bola, Wan-Bissaka masuk dalam jajaran elite. Menempati urutan kedua pemain terbanyak memotong bola, Wan-Bissaka 84 kali melakukannya di Premier League.

Hebat dalam Serbuan

Bek Kanan Crystal Palace, Aaron Wan-Bissaka

Bukan cuma urusan bertahan, Wan-Bissaka ternyata juga hebat dalam hal serangan. Posisi asli Wan-Bissaka sebenarnya sayap kanan.

Pemuda 20 tahun tersebut memang pernah melakoni peran tersebut, namun gagal berkembang.

Meski begitu, Wan-Bissaka memiliki kualitas olah bola yang cukup mumpuni dan membuatnya jadi salah satu bek agresif. Dia sering berinisiatif membantu serangan.

Tak cuma itu, Wan-Bissaka juga sering melakukan gocekan hingga masuk ke pertahanan lawan.

Musim lalu, Wan-Bissaka masuk sebagai lima bek terbaik yang sering melakukan gocekan hingga ke wilayah lawan. Dari 90 percobaan, 61 di antaranya sukses.

Kehadiran Wan-Bissaka tentu bisa jadi jawaban atas kebutuhan MU akan bek yang agresif, sepeninggal Antino Valencia. Ya, bisa dibilang, gaya main Wan-Bissaka dan Valencia mirip, jago bertahan dan hebat dalam menyerang.

"Saya sudah melawan banyak bek kanan, sejujurnya, dia salah satunya. Lewat sedikit, Wan-Bissaka selalu mampu membuat Anda gagal menggocek bola lebih jauh dengan tekel telatnya. Saya tak mengerti, bagaimana dia bisa berubah posisi dari sayap kanan ke bek. Tapi, dia tangguh dalam bertahan, dan mungkin itulah posisi alaminya," puji mantan rekan setim Wan-Bissaka, Wilfried Zaha. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya