Bocor, 4 Pemain Ini Jadi Incaran MU di Musim Panas
- Twitter/@sscnapoli
VIVA – Bursa transfer musim panas baru akan dibuka Juli mendatang. Namun, rumor mengenai perpindahan pemain sudah santer terdengar.
Salah satu klub yang mulai melancarkan aksinya dalam mencari pemain adalah Manchester United. Bahkan, daftar pemain incarannya sudah bocor ke permukaan.
Sebanyak empat pemain menjadi incaran utama dari Setan Merah. Dengan tiga di antaranya berposisi sebagai pemain bertahan.
Memang, sejauh ini, lini pertahanan membutuhkan perhatian serius. Bek yang dimiliki Setan Merah saat ini masih dilanda inkonsistensi penampilan atau dibekap cedera.
Pemain pertama yang jadi incaran MU adalah bek kanan Crystal Palace, Aaron Wan-Bissaka. Musim ini, dia menjadi pilihan utama di posisi tersebut dan dirasa pantas untuk menjadi penerus Ashley Young dan Antonio Valencia yang mulai menua.
Dia juga bisa menjadi pesaing yang bagus untuk Diogo Dalot yang sejauh ini masih jarang mendapat menit bermain. Namun, untuk mendapatkannya, The Red Devils harus mengeluarkan dana sebesar £40 juta.
Nama kedua adalah bek Napoli, Kalidou Koulibaly. Pemain ini sudah lama menjadi target MU. Dan Setan Merah bakal kembali mengajukan tawaran pada musim panas mendatang.
Rencananya, MU bakal menduetkan pemain asal Senegal itu dengan target lainnya, yakni bek Inter Milan, Milan Skriniar. Namun, harga kedua pemain bakal sangat menguras kantong Setan Merah.
Dilaporkan Mirror, Partenopei sebenarnya enggan menjual Koulibaly. Tapi, mereka bisa berubah pikiran andai MU mengajukan tawaran fantastis yang membuatnya jadi bek termahal dunia. Sementara untuk Skriniar, Inter meminta £76 juta.
Pemain terakhir adalah gelandang Barcelona, Ivan Rakitic. Tenaga pemain asal Kroasia ini sangat dibutuhkan untuk menjadi pelengkap di lini kedua. Meski usianya sudah mencapai 30 tahun, tapi Rakitic dirasa sanggup untuk bersaing di Premier League.
Simone Inzaghi: Pertahankan Scudetto Lebih Sulit daripada Memenangkannya
Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi mengakui mempertahankan gelar juara Serie A lebih sulit daripada memenangkannya. Itu dirasakan sang juru taktik pada musim ini.
