Hati-hati Klopp, 'Penyakit' Liverpool Kambuh Setelah Natal
- Twitter/@LFC
VIVA – Liverpool sejauh ini masih berjaya sebagai pemuncak tabel klasemen sementara Premier League 2018/19. Selain kokoh di puncak, tim besutan Juergen Klopp itu pun belum terkalahkan di pentas kasta teratas Liga Inggris tersebut.
Unggul terpaut 4 poin dari Manchetser City di urutan kedua, The Reds tentunya jadi kandidat terkuat kampiun EPL musim ini jika tren positif itu terus berlanjut.
Tapi bukan tanpa kekhawatiran armada kebanggaan The Kop tersebut mengarungi sisa musim, terlebih lagi usai melewati momen Natal dan perayaan pergantian tahun.
Dari catatan rekor yang dilansir situs resmi Premier League, Liverpool tercatat pernah dua kali terpeleset gagal juara usai mengalami penurunan performa pasca Natal.
Kiprah di musim 1996/97, 2008/09, dan 2013/14 seolah jadi gambaran nyata seperti apa konsistensi Liverpool begitu diuji dan hasilnya tak sesuai harapan.
Pada tiga musim tersebut, Liverpool keluar sebagai pengemas points per match (ppm) atau nilai rata-rata per pertandingan tertinggi sebelum Natal, namun gagal berujung raihan gelar trofi Premier League di akhir musim.
Yang terakhir terjadi yakni pada musim 2013/14 menjadi fakta paling menyakitkan untuk Liverpool, di mana memimpin jumlah ppm dengan 2,12 hingga Natal dan meningkat jadi 2,29 hingga akhir musim justru tak jadi garansi mampu memboyong gelar EPL yang saat itu direbut Manchester City.
"Kami melakukannya dengan sangat baik sejauh ini dan kami harus melakukan yang lebih baik dari sekarang, karena Anda dapat melihat semua tim lain melakukannya dengan sangat baik," ungkap Klopp dengan optmistis pada konferensi pers jelang menjamu Newcastle United di laga Boxing Day. (luz)
Ruben Amorim: Liverpool Lebih Baik, tapi Manchester United Bisa Menang
Manajer Manchester United (MU) Ruben Amorim percaya diri timnya memiliki peluang untuk menang melawan Liverpool di Anfield
