Persegres Munculkan Kembali Wacana Liga 1 Tanpa Degradasi
- VIVA.co.id/Muhammad Yasir
VIVA.co.id – Wacana kompetisi Liga 1 tanpa degradasi kembali muncul. Kali ini melalui klub yang berada di posisi paling buncit klasemen sementara, Persegres Gresik.
Pelatih Persegres, Hanafi menilai kebijakan Liga 1 tanpa degradasi sangat adil bagi anak asuhnya. Beberapa regulasi yang berubah saat musim berjalan membuat mereka kelabakan.
(Baca juga: Jamu Persegres, PSM Dalam Kondisi Pincang)
Alhasil, dari 24 laga yang dijalani, klub berjuluk Laskar Joko Samudro hanya punya 10 poin. Mereka mengalami defisit 39 gol, dengan rincian 18 memasukkan, dan 57 kemasukan.
"Saya mendukung sekali. Cocok untuk kami. Kompetisi kurang sempurna. Regulasi, jadwal, wasit, wasit asing. Saya setuju sekali itu. Soalnya kami awal (tampil) bagus," ucap Hanafi, dalam konferensi pers jelang lawan PSM Makassar, kemarin.
Hanafi menyadari, Persegres sudah pasti tidak bisa lolos dari zona degradasi musim ini. Sebab, hitung-hitungan poin dengan tim lain, sudah tidak mungkin lagi terkejar.
Mereka juga terancam dikalahkan PSM Makassar dalam laga pekan ke-25 Liga 1 di Stadion Andi Mattalatta, Jumat 22 September 2017. Dengan kekuatan tim yang timpang, tim tamu diprediksi kesulitan menahan gempuran Laskar Juku Eja.
(Baca juga: PSM Makassar Waspadai Kejutan Persegres)
"Jelaslah, kita sudah tidak bisa sampai (lolos dari zona degradasi). Hitung-hitungannya, mau menang kandang atau tandang sama saja," tuturnya.
Wacana Liga 1 tanpa degradasi berhembus ketika manajer-manajer menghadiri pertemuan dengan PT Liga Indonesia Baru selaku operator. Saat itu, Chief Executive Officer (CEO) PSM, Munafri yang membocorkan adanya pembahasan soal itu.