Persija Beri Keterangan Pers dalam Kendaraan Lapis Baja
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
VIVA.co.id – Insiden pelemparan botol dan flare mewarnai akhir laga antara Persib Bandung vs Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu 22 Juli 2017 malam WIB. Kericuhan itu memaksa tim tamu langsung diamankan menggunakan kendaraan lapis baja.
Lemparan terjadi hampir sepanjang pertandingan. Terutama, ketika para pemain Persija melakukan tendangan penjuru, akibatnya laga pun sempat berhenti beberapa menit.
(Baca juga: Usai Laga Lawan Persib, Wajah 2 Ofisial Persija Kena Pukul)
Kerusuhan paling parah terjadi setelah wasit Aspriman Aranda meniup peluit tanda babak kedua berakhir. Bobotoh yang berada di tribun barat ramai-ramai menghujani bangku cadangan Persija dengan botol dan flare.
Kondisi tersebut sempat membuat pihak keamanan kewalahan. Di samping mengamankan oknum Bobotoh, polisi juga harus melindungi pemain dari lemparan botol.
Menanggapi hal itu, pelatih Persija Jakarta, Stefano Cugurra, meminta PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator kompetisi bersikap tegas.
(Baca juga: Usai Laga Persib Vs Persija, Bobotoh Lampiaskan Kemarahan)
Pria yang akrab disapa Teco itu juga menjadikan kendaraan lapis baja sebagai ruang konferensi pers dadakan. Dia bersama tim tidak lagi menuju media center menimbang faktor keamanan.
"PSSI harus tegas soal pelemparan ini. Kita tidak boleh main di sini, lihat sendiri berapa botol yang ada di lapangan, berapa kali berhenti pertandingan. PSSI harus keras," ujar Teco. (one)