Stadion Tak Layak, MU Terancam Kehilangan Markas
- Twitter/@MaduraUnitedFC
VIVA.co.id – Madura United (MU) sudah memastikan diri lolos ke babak 8 besar Piala Presiden 2017. Namun, ada kabar tak sedap di balik kesuksesan skuat besutan Gomes de Oliveira ini. Skuat berjuluk Sapeh Kerrab ini terancam tak punya homebase, setelah Stadion Ratu Pamelingan dianggap tak layak dijadikan markas.
Kabar ini disampaikan langsung oleh manajer MU, Achsanul Qosasi. Menurut Achsanul, ada beberapa masalah terutama infrastruktur Stadion Ratu Pamelingan dianggap tidak layak.
Beberapa masalah yang ada di stadion kebanggaaan masyarakat Pamekasan ini adalah, kerataan dan kekerasan rumput. Masalah menjadi kian pelik, mengingat MU hanya sebagai pengguna lapangan dan bukan pengelola lapangan.
"Nasib Madura United di Pamekasan terancam. Bisa berlaga, tapi dengan standar yang harus dipenuhi dari operator. Lapangan sangat mengkhawatirkan, khususnya kerataan, kekerasan, dan rumput. Jika itu tidak diperbaiki, Madura United terancam (terdepak) dari Pamekasan," ujar Achsanul dalam rilis resmi yang diterima VIVA.co.id.
"Sebagai user yang tidak bertanggung jawab atas kondisi stadion ini, kami berharap ada finalisasi perbaikan. Kalau tidak diperbaiki dalam waktu sesingkat-singkatnya, nasib Madura United terancam," katanya.
Achsanul juga menegaskan akan meminta kepastian kepada pihak yang bertanggung jawab, atas pengelolaan Stadion Ratu Pamelingan. Manajemen MU mulai khawatir dengan waktu gelaran Liga 1 yang kian dekat. Sebab, andai masih belum juga ada perbaikan, MU dipastikan takkan bisa bermarkas di Stadion Ratu Pamelingan.
"Kami butuh kepastian siapa sesungguhnya yang bertanggung jawab atas pengelolaan stadion ini. Kami berharap bantuan semua pihak, mengingat Madura United sudah melekat dalam hati masyarakat," ujar Achsanul melanjutkan.
"Kami tidak tahu siapa pengelola stadionnya. Bagaimana kita mau branding kalau tidak jelas pengelolanya," katanya.