Teror PSSI Mulai Dirasakan Kiper Persib Bandung
- VIVA.co.id/Anry Dhanniary
VIVA.co.id – Salah satu keputusan dalam Kongres Tahunan PSSI di Bandung, 8 Januari 2017 lalu adalah soal pembatasan usia maksimal pemain yang diperbolehkan berlaga di kompetisi musim depan. Terkait hal ini, dua pemain papan atas Indonesia angkat suara.
Seperti diketahui, PSSI sudah menyusun regulasi kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2017. Ada beberapa hal yang cukup menarik, yakni dari kuota pemain asing hingga pembatasan usia pemain di kompetisi kasta tertinggi tersebut.
(Baca juga: Gelar Piala Presiden, PSSI Pantau Pemain U-23)
Untuk kuota pemain asing, PSSI bakal menerapkan aturan 2+1. Artinya, setiap klub hanya bisa mengontrak dua pemain asing yang berasal dari negara mana pun, dan satu pemain asing asal negara Asia.
Selain itu, untuk pembatasan usia pemain, PSSI merencanakan setiap klub hanya bisa diperkuat maksimal dua pemain berusia 35 tahun ke atas. Di samping itu, masing-masing klub juga diharuskan mengontrak minimal lima pemain U-23, tiga di antaranya wajib dimainkan.
Aturan ini menimbulkan banyak kontroversi. Pemain senior menjadi khawatir dengan kelangsungan kariernya di kancah sepakbola Tanah Air. Seperti yang dirasakan kiper Persib Bandung, I Made Wirawan, yang kini menginjak usia 35 tahun.
"Pastinya saya khawatir, karena dengan regulasi itu bisa mengakhiri karier dan pekerjaan yang selama ini kami jaga dan perjuangkan," kata Made saat dihubungi VIVA.co.id.
(Baca juga: PSSI Janjikan Hadiah Miliaran Rupiah di Piala Presiden)
Pria asal Bali ini berharap regulasi tersebut tak terealisasi. Karena menurutnya, sepakbola tidak boleh terpatok pada usia pemain. "Saya berharap semoga aturan itu tidak diterapkan. Jangan ada batasan umur dalam sepakbola," ujarnya.