Ketika Ada Dua Arema di Bumi Malang
- ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
VIVA.co.id – Kota Malang terbelah dua. Muncul dua klub dengan nama serupa yaitu Arema. Apakah ini akan memecah Aremania? Klub pun bersaing mengatur strategi di luar lapangan.
Kongres Tahunan PSSI yang berlangsung di Hotel Aryaduta, Bandung, Minggu 8 Januari 2017 menghasilkan beberapa keputusan mengejutkan. Mulai dari pengampunan kepada individu hingga klub-klub.
Persebaya Surabaya kembali diakui keanggotannya dan dipersilahkan berkompetisi di Divisi Utama. Lalu ada Arema Indonesia, Persipasi Bekasi, Lampung FC, Persibo Bojonegoro, Persema Malang, dan Persewangi Banyuwangi yang berlaga di Liga Nusantara.
Kemunculan Arema Indonesia membuat Arema FC yang bermain di kompetisi kasta tertinggi terancam ditinggalkan suporternya. Karena dengan adanya dua Arema, tentu perhatian suporter menjadi terpecah.
"Buat kami tidak masalah, kan menjadi keputusan PSSI dan disetujui oleh voters. Tinggal berprestasi secara sehat saja," tutur General Manager Arema FC, Ruddy Widodo kepada VIVA.co.id, Senin 9 Januari 2017.
Bagi Ruddy, persaingan antara dua Arema ke depan takkan terlalu diambil pusing. Sebab, dari segi kasta kompetisi, klubnya bermain di tingkat yang lebih bergengsi. Tinggal bagaimana manajemen nantinya melakukan strategi promosi kepada suporter.
"Kalau bicaranya bisnis kan punya pasarnya sendiri-sendiri. Yang penting kan akhirnya tidak saling klaim," jelasnya.
Tak dipungkiri, pihak Arema FC sebenarnya ingin hanya ada satu klub berjuluk Singo Edan di Kota Apel. Tetapi, karena keputusan ini demi kebaikan, maka mereka menerimanya dengan lapang dada.
"Walaupun sebenarnya kami ingin Arema itu cuma satu, tapi mungkin ini solusi yang diambil oleh federasi dan juga kemenpora ya silahkan," tegas Ruddy.