Bhayangkara FC Dihantui Kelelahan Jelang 'Derby Militer'
- indonesiansc.com
VIVA.co.id – Kelelahan membayangi Bhayangkara FC jelang Derby Militer melawan PS TNI dalam lanjutan Torabika Soccer Championship, Selasa 13 Desember 2016 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang. The Great Alligator harus bertanding tiga hari sekali dalam dua pekan terakhir.
Meskipun demikian, pelatih BFC, Ibnu Grahan tetap memandang laga ini dengan optimisme tinggi. Dia bertekad merebut tiga poin, demi ambisi meraih posisi tiga besar.
"Tak masalah main di mana pun dengan jadwal ekstra ketat saat ini. Kami tetap siap. Kami sudah beradaptasi dengan lapangan di Cikarang. Kami bertekad rebut 6 poin dari 2 laga sisa karena kami ingin kembali duduki urutan 4 klasemen hingga finis," ungkap Ibnu Grahan, seperti dilansir situs resmi TSC.
Laga ini seyogianya dimainkan di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor. Namun, tempat pertandingan harus dpindahkan ke Wibawa Mukti, karena Pakansari sedang bersiap untuk duel Indonesia melawan Thailand di final Piala AFF 2016.
Pindah lokasi bukan soal bagi Ibnu Grahan. Kubu PS TNI juga legowo terima keputusan PT Gelora Trisula Semesta (GTS) terkait itu. Semua memahami kepentingan Timnas Indonesia lebih prioritas.
Sementara itu, PS TNI menatap laga ini dengan beban berat. Mereka masih terpuruk di dasar klasemen, dengan 25 poin dari 31 pertandingan, usai kalah dalam lima laga secara beruntun. Namun, pelatih PS TNI, Suharto AD tetap menatap Derby Militer ini dengan rasa percaya diri.
Suharto AD akui PS TNI tertampar kekalahan 0-4 dari Persib Bandung dan 1-6 dari Pusamania Borneo FC yang lengkapi hasil buruk sebelumnya. Cuma, ia ogah hanyut dalam keterpurukan.
"Kami belajar dari semua itu. Agar efektif, kegembiraan skuat harus terjaga. Kami bertekad rebut 3 poin," katanya.
Derby Militer edisi perdana pada 8 Mei 2016, berakhir dengan skor imbang. Skor 0-0 mengakhiri jalannya laga yang berlangsung di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo.