Risma Ungkap Alasan Copot Spanduk Milik Bonek

Suporter Persebaya, Bonek.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Radhitya Andriansyah

VIVA.co.id – Persebaya Surabaya memasang spanduk protes terhadap PSSI di sejumlah ruas jalan Kota Surabaya, Jawa Timur. Tetapi, Pemkot Surabaya menurunkan spanduk-spanduk tersebut, yang menimbulkan protes.

Pemain Keturunan Bisa Bela Timnas U-19 di Piala Dunia U-20, Siapa Dia?

Menurut Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini atau Risma, alasan Pemkot Surabaya menurunkan spanduk-spanduk tersebut karena dianggap kurang sopan. Ia khawatir kata-kata kotor dan kurang sopan itu lalu dicontoh oleh anak-anak kecil.

"Nanti adik-adik kita, dan anak-anak kita jadi mencontoh, karena kata-kata semacam itu mudah sekali dicontoh," kata Risma, Rabu 23 November 2016.

Indra Sjafri Disuruh Iwan Bule Jujur Soal PSSI, Jawabannya Mengejutkan

Risma mengatakan banyak cara lain yang bisa dilakukan Bonek untuk mengungkapkan rasa prestasinya. Misalnya, menggunakan spanduk kreatif dengan kata lebih sopan.

“Bung Tomo itu kata-katanya juga bagus, itu juga sudah membakar semangat, jadi tidak perlu dengan kata-kata yang kasar,” ujar Risma.

Timnas U-19 Terbang ke Korsel, Marselino Ferdinan Tergantung Persebaya

Pemkot pun siap memfasilitasi Bonek untuk menyampaikan aspirasi melalui penyediaan panggung ekspresi. Bahkan, panggung yang disediakan oleh Risma tersebar di 24 titik di seluruh Kota Surabaya.
 
“Intinya itu aku tidak melarang, tapi sekali lagi kata-katanya jangan kasar,” tegas Risma.

Sebelumnya, Bonek menyampaikan kekeasalan mereka terhadap PSSI atas batalnya Persebaya untuk mengikuti kompetisi musim depan, melalui pemasangan berbagai spanduk di sejumlah ruas jalan di Kota Surabaya.

Namun, oleh Pemkot Surabaya sebagian spanduk itu kemudian dicopoti. Terkait hal itu, Bonek pun bereaksi, dan meminta spanduk itu dikembalikan dengan mendatangi Kantor Satpol PP Kota Surabaya, Senin 21 November 2016 lalu. 

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan

Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3

Sepakbola Indonesia kembali tercoreng dengan adanya aksi tak sportif yang mengindikasikan munculnya sepakbola gajah. Itu terjadi di Liga 3.

img_title
VIVA.co.id
14 Maret 2022