Demo Bonek Tak Terkendali, Polisi Lepaskan Gas Air Mata
- VIVA.co.id/Januar Adi Sagita (11/11/2016)
VIVA.co.id – Demonstrasi Bonek, julukan suporter Persebaya mulai tak terkendali, Kamis malam 10 November 2016. Setelah melakukan demonstrasi di depan Gedung Negara Grahadi, dan meyegel kantor Asprov PSSI Jatim di Jalan Kali Kepiting, ribuan Bonek mulai melakukan konvoi menuju selatan Kota Surabaya.
Kericuhan mulai terjadi saat mereka berada di sekitar Jalan Darmo. Berdasarkan pantauan VIVA.co.id, mereka mulai mengamuk, dan merusak sejumlah fasilitas umum.
Di antaranya rambu lalu lintas, pos polisi, serta mobil patroli polisi yang ada di sekitar Kebun Binatang Surabaya. Untuk mengantisipasi agar aksi itu tidak melebar, polisi pun melokalisir tempat itu.
Caranya, dengan mengalihkan arus lalu lintas yang menuju Jalan Darmo, ke arah Jalan M Yasin. Namun, aksi kericuhan Bonek tidak berhenti sampai di situ.
Mereka juga melakukan pemblokiran Jalan Ahmad Yani. Untuk mencegah aksi agar tidak meluas, polisi kemudian melepaskan tembakan gas air mata. Upaya polisi ternyata cukup efektif. Sebab, begitu ditembakkan gas air mata, sebagian Bonek itu langsung membubarkan diri.
“Panas mas gas air matanya. Ayo geser ke Sidoarjo saja,” kata salah seorang Bonek sambil memacu gas sepeda motornya.
Hingga saat ini sejumlah polisi masih tampak berjaga-jaga. Mereka juga menyiagakan satu unit mobil water canon. Sayang, hingga saat ini pihak kepolisian belum memberikan konfirmasi terkait hal itu.
Sebelumnya, ribuan Bonek tersebut melakukan demonstrasi karena kecewa dengan keputusan dalam Kongres PSSI yang digelar di Jakarta. Dalam kongres itu, Persebaya tetap tidak diizinkan untuk berlaga dalam kompetisi musim depan.