Suporter Rusuh Terus, Sriwijaya FC Terancam Tanpa Dukungan
- indonesiansc.com
VIVA.co.id – Bentrokan antar suporter Sriwijaya FC kembali terulang hingga menyebabkan korban jiwa. Ancaman pembekuan suporter pun dikeluarkan demi meredam "perang saudara" tersebut.
Baru-baru ini, Naga Cenopati (16) salah satu siswa di SMA swasta Palembang tewas usai menjadi korban pengeroyokan sesama suporter ketika pertandingan Sriwijaya FC vs Persegres pada Kamis pekan kemarin.
Melihat fenomena bentrokan antar suporter Sriwijaya FC yang terus terulang, Kapolresta Palembang, Kombes Pol Tommy Aria Dwianto, akan memanggil seluruh Koordinator Lapangan untuk dimintai keterangan.
"Kamis besok dipanggil, nanti seluruh Korlap kita kumpulkan, diajak berdiskusi juga bagaimana mengarahkan anggotanya biar tidak bentrokan terus," kata Tommy.
Menurut Tommy, korlap sendiri semestinya bisa mengarahkan seluruh anggotanya agar tidak memancing keributan antar suporter. Sehingga para penonton yang lain dapat menyaksikan, jalannya pertandingan tanpa ada bentrokan yang menimbulkan ketakutan.
"Kalau mau nonton bola yang tertib. Jangan dijadikan ajang atau tempat ring tinju. Kalau mau berkelahi di tempat lain saja. Jika memang seperti ini terus terjadi, kita dari kepolisian akan berkoordinasi dengan manajemen Sriwijaya FC sehingga tidak ada suporter ketika pertandingan. Jadi tidak ada kericuhan suporter lagi. Kalau mau nonton jangan pakai atribut suporter," ujarnya.
Dilanjutkan Tommy, kericuhan sendiri terjadi lantaran saling ejek antar suporter. Dari sana, biasanya para suporter akan terlibat bentrokan di luar stadion.
"Jika memang terjadi seperti itu terus. Korlap suporter nanti yang kita tangkap, karena menjadi profokator. Kalau situasi tidak memungkinkan, kita main tanpa suporter saja" tegasnya.