Djanur Kritik Buruknya Antisipasi Bola Mati Persib
- indonesiansc.com
VIVA.co.id – Persib Bandung harus menelan kekalahan 1-2 dari Mitra Kukar di pekan ke-23 Torabika Soccer Championsip (TSC). Antisipasi bola mati menjadi masalah utama di Stadion Aji Imbut.
Bertandang ke Tenggarong hari Minggu, 16 Oktober 2016, Persib tertinggal lebih dulu lewat gol Septian David Maulana menit ke-17, yang sundulannya tepat menyambut sepak pojok.
Persib berhasil menyamakan kedudukan lewat Sergio van Dijk di awal paruh kedua. Namun, lagi sepak pojok menjadi mimpi buruk Maung Bandung.
Kini giliran Yogi Rahardian yang berhasil menyundul bola hasil sepak pojok ke tiang dekat Persib, di tengah tiga pemain belakang yang lengah memberikan ruang.
Pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman, mengaku kecewa dengan hasil yang diraih anak asuhnya itu. Dia menyoroti lini belakang yang tampil tidak sesuai harapan.
"Pada malam ini kami tampil tidak sesuai target, dua gol dari sepak pojok jadi kelemahan pemain kami. Mereka tidak bisa mengantisipasinya," ujar Djanur.
Meski demikian, Djanur menilai secara permainan kedua tim bermain imbang. Lengahnya lini belakang menjadi penyebab Persib kebobolan dua gol oleh Mitra Kukar.
"Secara permainan kami imbang, tapi kami kurang disiplin dan belum dapat mengantisipasi serangan dengan baik," tambah pelatih berusia 58 tahun ini.
Dengan hasil ini, Persib tetap berada di urutan ke sembilan klasemen sementara TSC dengan 33 poin. Sedangkan, anak asuh Jafri Sastra berada di urutan ke enam dengan 36 poin.