Takut Sepi, Arema Akhirnya Pilih Pindah Kandang
- Indonesiasc.com
VIVA.co.id – Arema Cronus dipastikan berpindah kandang ke Stadion Gajayana, Kota Malang, saat melawan Mitra Kukar dalam lanjutan Torabika Soccer Championship (TSC) 2016. Kebijakan ini diambil sebagai langka mengatasi minimnya minat suporter yang datang ke Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Kepastian itu diambil mulai hari Jumat, 23 September 2016. Bahkan ketua Panitia Pelaksana Pertandingan, Abdul Harris, dan Media Officer Arema, Sudarmaji, sudah melakukan pengecekan kondisi Stadion Gajayana.
"Sedang kita cek lagi tentang tribun, pagar yang sudah keropos kita minta diperbaiki. Untuk rumput harus lebih gembur lagi, barusan dipupuk, tapi jangan jenis urea itu permintaan kami ke pengelola stadion," kata Abdul Harris.
Haris mengungkapkan secara garis besar pengecekan tidak ada kendala yang menyalahi aturan Gelora Trisula Semesta selaku operator TSC. Daya sinar lampu Stadion Gajayana juga sesuai standard operator.
"Kita sudah lakukan cek kondisi lampu di beberapa titik ada yang 880 lux di beberapa titik ada yang 1.300 lux kita ambil rata-rata 900 lux. Standart nasional kan 800 AFC 1.200 ini sudah sesuai aturan," papar Harris.
Selain itu, panpel ingin membuktikan hasil evaluasi yang mengatakan bahwa faktor sepinya laga kandang Arema karena bermain terlalu malam, siaran televisi dan jarak Stadion Kanjuruhan yang terlalu jauh.Â
"Laga terdekat ini sebagai testimoni apa benar hipotesa main malam dan jarak tempuh itu benar mempengaruhi kedatangan Aremania," ujar Harris.
Saat ini panpel Arema sedang mencetak tiket pertandingan. Jika di Stadion Kanjuruhan panpel mencetak tiket dengan 3 kategori tribun, maka di Stadion Gajayana ada 4 kategori tribun.Â
"Ada 4 kategori, ekonomi Rp35 ribu, utama Rp50 ribu, VIP Rp75 ribu, dan VVIP Rp150 ribu. Kita mencetak tiket sesuai kapastitas stadion 26.200 penonton," kata Harris.
Sementara itu, Media Officer Arema, Sudarmaji, menyebut perwakilan operator dari GTS sudah datang ke Malang melihat kondisi Stadion Gajayana. "Perwakilan GTS sudah kesini tapi hanya melihat saja. Besok akan kami kirimkan laporan terakhir ke GTS," ujar Sudarmaji.