TSC Tetap Jalan, Klub Hanya Lepas 2 Pemain ke Timnas
- viva.co.id / Radhitya Ardiansyah
VIVA.co.id – PT. Gelora Trisula Semesta (GTS), mengadakan pertemuan dengan perwakilan 18 klub, terkait sinkronisasi jadwal kompetisi Torabika Soccer Championship (TSC) dengan pemusatan latihan Timnas Indonesia jelang mengikuti Piala AFF 2016.
Digelar di sebuah hotel bilangan Jakarta Selatan, Jumat malam, 22 Juli 2016, pertemuan dihadiri oleh seluruh perwakilan klub dan Direktur Utama PT. GTS, Joko Driyono.
Pertemuan ini membahas soal jadwal kompetisi TSC, yang akan bertabrakan dengan gelaran Piala AFF 2016 Filipina-Myanmar. PT. GTS mengadakan pertemuan, untuk mencari solusi agar TSC bisa tetap berjalan dan Timnas Indonesia bisa melakukan persiapan maksimal.
TSC sebelumnya digelar oleh PT. GTS saat sanksi FIFA belum dicabut. PT. GTS kala itu belum memperhitungkan keikutsertaan Timnas Indonesia dalam Piala AFF, lantaran Indonesia masih dililit sanksi FIFA.
Namun, setelah sanksi FIFA dicabut Timnas Indonesia dipastikan wajib untuk mengikuti Piala AFF pada November-Desember 2016 nanti. Jadwal tersebut jelas akan berbarengan dengan TSC yang juga masih akan menggelar laga di pekan-pekan terakhirnya.
Joko Driyono menjelaskan jika pihak PT. GTS awalnya memiliki dua opsi solusi terkait hal ini. Opsi pertama, pemusatan latihan Timnas untuk Piala AFF tetap berjalan dan TSC juga tetap berjalan. Di dalamnya juga termasuk keberangkatan timnas ke Piala AFF. Dalam kondisi ini juga, PT. GTS memberikan pilihan kepada Timnas hanya bisa mengambil maksimal dua pemain dari masing-masing klub.
"Opsi pertama, kompetisi tetap berjalan, (latihan) timnas juga tetap on. Opsi kedua, Timnas on, kompetisi dihentikan sama sekali. Di opsi yang pertama kami sudah ber diskusi yang sangat intens dengan Coach Alfred (Riedl) dan PSSI, bahwa timnas hanya boleh mengambil dua pemain dari masing-masing klub. Klub juga harus rela kehilangan dua pemain yang dipanggil TC," papar Joko.
Opsi kedua, kompetisi dihentikan dan Riedl bisa bebas mengambil pemain dari masing-masing klub. Namun dalam opsi ini, konsekuensi pengunduran jadwal kompetisi juga mengikuti konsekuensi perpanjangan kontrak pemain, sponsor, dan lain-lain, akan berpengaruh kepada finansial klub. Hal ini jelas jadi pertimbangan serius bagi klub, lantaran bersinggungan dengan hal finansial.
"Jika melihat opsi kedua, kompetisi dihentikan sama sekali dan Timnas bebas memilih para pemainnya, konsekuensinya adalah jadwal kompetisi akan berakhir di bulan Februari. Konsekuensi lainnya adalah perpanjangan kontrak pemain dan lain-lain," lanjut Joko.
Akhirnya, PT. GTS dan perwakilan 18 klub sepakat untuk memilih opsi pertama, yang dinilai tetap bisa menjaga kelangsungan kompetisi tanpa mengganggu persiapan Timnas Indonesia menuju Piala AFF 2016.
"Kami dan perwakilan klub bulat dan sepakat untuk mengacu kepada opsi pertama. Hal ini sudah secara intens dibicarakan dengan PSSI. Selain itu kami juga berkomunikasi intens dengan pihak terkait seperti sponsor dan lain-lain. Jadi, hal ini sudah diketahui pihak terkait, agar kompetisi tetap on schedule dan persiapan timnas juga bisa maksimal," ujar Joko.