Protes Wasit Tak Digubris, Mitra Kukar Minta TSC Dihentikan

Skuat Mitra Kukar di TSC 2016
Sumber :
  • Indonesiasc.com

VIVA.co.id – Mitra Kukar mengkritik sikap lambat PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator Torabika Soccer Championship (TSC). Hal itu terkait dengan belum adanya respons protes mereka terhadap kepemimpinan wasit Asep Yandi saat Naga Mekes menjamu Bhayangkara Surabaya United di Stadion Aji Imbut, Minggu 17 Juli 2016.

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan Ngamuk ke Wasit

Direktur Operasional Mitra Kukar, Suwanto mengaku langsung mengirimkan protes kepada GTS melalui surat elektronik sesaat setelah pertandingan usai. Namun, hingga kini belum ada balasan. Dia menyesalkan keadaan ini, karena saat akan menggelar TSC, sistem laporan online selalu digadang-gadang sebagai terobosan baru.

"Ini sudah ketiga kalinya kami protes, yang sebelumnya hanya protes lisan. Kalau kemarin saya langsung protes keras melalui email. GTS kan membuat sistem online, itu hanya retorika saja," ujar Suwanti saat dihubungi VIVA.co.id, Rabu 20 Juli 2016.

Pelatih Persib Bandung Puji Kinerja Wasit

Manajemen Mitra Kukar menilai, wasit Asep Yandis telah berlaku tidak wajar. Apalagi dalam menghadapi protes-protes keras yang cenderung berlebihan dari pemain dan ofisial BSU. Suwanto menyesalkan mengapa wasit tidak memberikan hukuman kartu kepada mereka yang bertindak di luar batas.

"Turnamen ini kan diadakan atas inisiatif klub, dan spiritnya untuk membangun sepakbola yang bermartabat. Tapi kalau seperti ini kan sudah menyimpang," keluhnya.

Mulai Pekan 30, Liga 1 2021/22 Gunakan Asisten Wasit Tambahan

Dengan kondisi seperti ini, Suwanto bahkan menyarankan agar TSC dihentikan sementara. Setidaknya operator bisa bekerja lebih baik lagi dengan mencari perangkat pertandingan yang mampu bekerja dengan baik.

Sebab, dengan berbagai masalah yang ditimbulkan wasit ini, sikap saling curiga antarklub kembali menyeruak. Hal ini tentu saja dapat membuat harapan dan target menciptakan industri sepakbola yang lebih baik menjadi sia-sia.

"Kami merasa ini sudah kembali ke jaman dulu lagi. Kami jadi berpikir, tim yang tidak punya orang berpengaruh dan kaitan historis tidak akan pernah mendapat hasil terbaik," ungkap Suwanto.

Bhayangkara FC saat kalahkan Persik Kediri

'PS TNI' dan 'PS Polri' Degradasi dari Liga 1

Ada hal menarik terkait asal usul dua klub Persikabo 1973 dan Bhayangkara FC. Keduanya berasal dari dua instansi militer, yakni PS TNI dan PS Polri.

img_title
VIVA.co.id
21 April 2024