Pilar Persija Sayangkan Tindakan Anarkis Aparat dan Jakmania
- VIVA.co.id/Muhammad Nurhendra Saputra
VIVA.co.id – Kericuhan suporter dalam laga Torabika Soccer Championship (TSC), Jumat malam WIB 24 Juni 2016 antara Persija Jakarta kontra Sriwijaya FC (SFC) disesalkan oleh banyak pihak. Pertandingan pun harus dihentikan sebelum 2x45 menit berakhir.
Suporter Persija yang bertindak di luar batas, membuat kondisi pertandingan tidak berjalan mulus. Mereka menyalakan flare serta petasan dalam jumlah yang sangat banyak.
(Baca juga: Ricuh di GBK, The Jakmania Salahkan Pemberitaan Media)
Alhasil, wasit Djumadi Effendi yang memimpin laga harus menghentikan pertandingan hingga sebanyak tiga kali. Puncaknya terjadi di menit 77, saat laga terhenti akibat adanya oknum Jakmania yang menerobos masuk ke dalam lapangan.
Mereka merangsek masuk ke lapangan SUGBK lewat tribun VIP Timur, sektor tujuh, serta delapan. Polisi pun berlarian untuk menghalau kawanan Jakmania yang ingin masuk ke lapangan.
(Baca juga: Kerusuhan Suporter Jakmania, Bus Sriwijaya FC Jadi Korban)
Tak hanya menimbulkan kericuhan, insiden itu pun menjadi sorotan negatif dari para penggawa Macan Kemayoran yang menyesali kejadian tersebut.
Bomber legendaris Bambang Pamungkas dan penjaga gawang Andritany Ardhiyasa menjadi yang cukup terpukul dengan insiden ini. Hal itu diungkapkan keduanya dalam akun Twitter pribadi mereka.
Perihnya dari gas air mata. Tapi flare dan petasan kan juga jelas tidak diperbolehkan krn mengganggu pertandingan.. https://t.co/wAPqilH2Mq
— •Bambang Pamungkas• (@bepe20) June 25, 2016
Baik Bepe maupun Andritany menyayangkan segala tindakan emosional dan ekspresi euforia suporter yang menurut mereka terlalu berlebihan hingga mengganggu jalannya pertandingan.
Apa pun itu alasannya, tidak layak di benarkan. Karena emosi tidak akan menyelesaikan setiap masalah.
— Andritany Ardhiyasa (@andritany26AR) June 24, 2016
Dalam laga tersebut Persija memang sempat tertinggal 0-1 dari Sriwijaya hasil gol eksekusi tendangan bebas Hilton Moreira di menit 65. Sebenarnya, Macan Kemayoran punya kesempatan emas mencetak gol di menit 56 lewat titik putih.
Sayang, Bambang Pamungkas gagal menunaikan tugasnya. Eksekusi Bepe berhasil digagalkan kiper Persija, Teja Paku Alam.
Sampai sekarang, status pertandingan ini sebenarnya belum ditentukan. Namun, jika merunut pada regulasi, Sriwijaya FC layak diberi tiga poin karena laporan match commisioner menunjukkan pertandingan terhenti di menit 81.