Diterangi Cahaya Lilin, Ribuan The Jakmania Berduka di SUGBK

The Jakmania saat aksi simpatik usai meninggalnya Fahreza
Sumber :
  • VIVA.co.id/Radhitya Andriansyah

VIVA.co.id – Ribuan The Jakmania menggelar aksi damai tabur bunga dan menyalakan lilin, di pintu VI Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu 16 Mei 2016 malam WIB. Suasana duka pun sangat terlihat malam itu.

Mencari Hukuman yang Membuat Suporter Indonesia Jera

Aksi ini digelar sebagai bentuk solidaritas terhadap tewasnya Muhammad Fahreza, suporter Persija yang tewas akibat penganiayaan. Fahreza yang berasal dari Ciganjur, Jakarta Selatan, diduga dianiaya oleh aparat Kepolisian. 

Aksi solidaritas dimulai dari pintu di depan ring road pintu VI SUGBK. Spanduk-spanduk protes menentang aksi keketasan aparat kepada suporter dibentangkan. Nyanyian lantang keluar dari mulut kerumunan yang kebanyakan laki-laki tersebut. Selain itu, The Jakmania juga membawa banyak karangan bunga dan membawa lilin.

Nyawa Suporter Tak Sebanding dengan Gemerlap Industri

http://media.viva.co.id/thumbs2/2016/05/16/5739d5ec57502-aksi-tabur-bunga-dan-lilin-jakmania_663_382.jpg

Iring-iringan Jakmania ini sempat dilarang masuk dan bergerak ke pintu VI oleh pengelola stadion dan polisi, ribuan suporter Persija ini akhirnya merangsek masuk lewat pintu kecil di sisi pintu utama ring road.

Anies: Mesti Marah, Jakmania Harus Junjung Tinggi Penegakan Hukum

Meski demikian, para suporter ini tetap menjaga sikapnya untuk tidak melakukan hal-hal anarkis. Penyalaan lilin dan penaburan bunga untuk almarhum Fahreza pun bisa digelar dengan lancar.

http://media.viva.co.id/thumbs2/2016/05/17/573a0b05386ba-suasana-di-pintu-vi-sugbk-usai-saat-aksi-simpatik-the-jakmania_663_382.jpg

Kepala para simpatisan tampak tertunduk sambil menyalakan lilin. Ada yang meletakkan bunga mawar sambil melantunkan doa untuk rekan yang mungkin sebelumnya tak dikenal. Hymne pun dinyanyikan. Situasi duka tersebut sampai buat merinding.

Beberapa The Jakmania, termasuk pentolannya, Richard Ahmad, berorasi menuntut pengusutan tuntas terhadap insiden yang terjadi dalam laga Persija Jakarta kontra Persela Lamongan.

"Ini murni bentuk solidaritas kita untuk kirim doa, tabur bunga dan menyalakan lilin untuk sahabat kita Fahreza, dan tidak ada muatan lain. Hampir semua Korwil di Jakarta ikut, kecuali yang diluar Jakarta," ujar Temy, Korwil Pondok Labu, Jakarta Selatan

"Masih belum diketahui (penyebab kematian Fahreza), masih abu-abu semuanya. Kita lihat nanti saja," ujarnya.

Sementara itu, Richard Ahmad, Ketua The Jakmania, punya cara lain untuk mengawal proses pengusutan kasus yang menewaskan Fahreza. Richard berencana untuk menemui Komisi III DPR, Kontras, dan KPAI.

"Rencananya besok saya akan menemui Komisi III (DPR), KPAI, dan Kontras. Jadi, kami ingin semuanya mengawal penyelidikan kasus ini," ujar Richard kepada VIVA.co.id.

"Sebenarnya pihak keluarga tidak ingin melanjutkan kasus ini. Tapi, kalau dibiarkan begitu saja kan enggak benar juga. Jadi ya kita akan berusaha untuk mengusut kasus ini," imbuhnya.

Akhirnya, usai menggelar aksi damai, The Jakmania secara berangsur bubar meninggalkan ring road SUGBK. The Jakmania meninggalkan ribuan lilin dan banyak spanduk di seputar stadion, terutama di pintu VI SUGBK.

Nil Maizar (hitam) memberikan arahan kepada pemain dalam sesi latihan di Stadion Surajaya Lamongan, Selasa (1/10/2019). (FOTO: MFA Rohmatillah/ TIMES Indonesia)

Lawan Persija Ditunda, Pelatih Persela Ubah Program Latihan

Laga berikutnya melawan PSIS Semarang baru digelar Jumat (18/10/2019).

img_title
VIVA.co.id
1 Oktober 2019