Persija Sayangkan Aksi Tak Tertib Jakmania
- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVA.co.id – Pertandingan antara Persija Jakarta versus Semen Padang dalam lanjutan kompetisi Torabika Soccer Championship (TSC), Minggu 8 Mei 2016, ternoda oleh aksi tak terpuji suporter. Tindakan tersebut sempat membuat kondisi kacau.
Insiden terjadi ketika sekelompok suporter Persija ingin memasuki stadion lewat pintu tujuh dan delapan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Selatan. Pihak kepolisian meminta para suporter untuk lebih tertib saat masuk.
Anjuran polisi ternyata direspon dengan tak baik oleh beberapa orang dari kelompok suporter tersebut. Mereka malah melempari polisi. Alhasil, dua orang anggota kepolisian mengalami luka-luka.
Sementara itu, di dalam stadion situasi juga tak kondusif. Beberapa Jakmania menyusup masuk ke pinggir lapangan.
Kondisi ini membuat kick-off tertunda beberapa saat. Pertandingan baru bisa dijalankan setelah pihak polisi mengamankan situasi di pinggir lapangan.
Tindakan tak terpuji lainnya dari Jakmania adalah menyalakan petasan, flare, dan menembakkan laser ke arah kiper Semen Padang, Jandia Eka Putra. Padahal, aksi ini bisa berujung denda terhadap manajemen Persija.
"Saya sebenarnya puas dengan banyaknya Jakmania yang hadir. Sayangnya, sikap mereka di dalam stadion kurang berkenan. Flare menyala, ada petasan. Kami selalu mengajak mereka untuk bisa lebih tertib," kata Presiden Persija, Ferry Paulus, saat ditemui VIVA.co.id usai laga.
Sementara itu, Ketua Umum Jakmania, Richard Achmad Supriyanto, akan mengevaluasi tindakan-tindakan yang dilakukan oleh anggotanya. Richard mengaku sangat menyayangkan terjadinya berbagai pelanggaran yang ada.
"Pengurus sudah berulang kali dan gencar mengkampanyekan aturan yang ada di TSC. Seperti tak boleh menyalakan flare, dan lainnya. Kami akan evaluasi. Tapi, sebenarnya ini bukan kesalahan Jakmania semata. Pihak keamanan harus lebih jeli lagi dalam melakukan pemeriksaan," ujar Richard.