Kemenpora: Kick-off ISC Belum Pasti 29 April
- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVA.co.id – Rekomendasi berlangsungnya Indonesia Soccer Championship (ISC) belum kunjung keluar. Masih ada beberapa hal yang harus dipenuhi oleh PT Gelora Trisula Semesta (GTS), selaku operator, agar rekomendasi tersebut bisa keluar. Kick-off ISC pun terancam molor.
Data-data hasil verifikasi terhadap para klub peserta menjadi hal yang paling penting. Namun, ini bukan jaminan karena pihak Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) berniat untuk melakukan verifikasi terhadap klub-klub peserta dan GTS.
Tentunya, keberlangsungan ISC berpotensi terganggu. Seperti diketahui, hasil verifikasi BOPI terhadap peserta Indonesia Super League (ISL) musim 2015 berbeda dengan PT Liga Indonesia.
Hal yang paling mengkhawatirkan adalah masalah jumlah peserta di ISC nanti. Pasalnya, Surabaya United dan Arema Cronus pernah terganjal larangan tampil di ISL.
Dan dari 18 klub peserta ISC, Arema termasuk salah satunya. Kemudian, Surabaya United sudah melakukan merger dengan PS Polri dengan nama anyar Bhayangkara Surabaya United.Â
Nasib dua klub ini pun masih tanda tanya, meski jadwal kompetisi sudah dibuat. Kalau salah satu peserta sampai dicoret, maka kalender ISC juga pasti akan berubah
Bukan cuma dari segi peserta. Kick-off juga ikut terancam molor. Bahkan, pihak Kemenpora secara jelas mengungkapkan kalau ISC belum tentu mulai bergulir akhir April mendatang.
"Kemenpora di sini menjadi mediator. Sebenarnya, tak ada hasil yang dicapai dalam pertemuan tadi. Cuma tukar pikiran saja. Jadi, belum ada jaminan kick-off di 29 April nanti," kata Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, usai pertemuan di kantornya, Jumat 15 April 2016.
"Solusi yang kami tawarkan adalah, lebih baik kirim surat ke Pak Menteri (Imam Nahrawi). Mereka mengaku independen, tak berafiliasi ke PSSI dan Tim Transisi. Tapi, mengakui keberadaan BOPI," lanjutnya.
Gatot pun berharap agar GTS mengirimkan surat paling lambat sore ini. Sebab, Imam berencana untuk menemani Presiden Joko Widodo dalam kunjungannya ke negara sahabat pada pekan depan.
"Mereka sudah melakukan presentasi dengan keterbukaan yang baik. Saya harap, jangan hanya manis di bibir. Tapi, juga prakteknya," tambah Gatot. (one)