Bayu Gatra Tolak Gaji 2 Kali Lipat Demi Gabung MU
Jumat, 15 April 2016 - 14:14 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/D.A Pitaloka
VIVA.co.id - Bayu Gatra Sanggiawan akhirnya berlabuh di Madura United (MU) musim ini, padahal sebelumnya baru bergabung Sriwijaya FC. Apa alasannya pindah begitu cepat?
Saat ini, Madura United memang tengah membangun tim dengan pemain berkualitas. Fabiano Beltrame, Toni Mossi, dan beberapa nama top lainnya sudah merapat.
Kali ini, Bayu Gatra yang secara mengejutkan hijrah ke Palembang menuju Madura jelang bergulirnya Indonesia Soccer Championship (ISC) akhir April 2016 mendatang. Banyak yang mempertanyakan alasannya.
Pemain kelahiran Jember 1991 itu mengaku memilih bergabung dengan "Laskar Sape Kerap" bukan karena iming-iming kontrak yang besar. Dia memilih MU lantaran faktor keluarga dan keinginan sendiri untuk membawa MU sukses di ISC nanti.
“Saya sudah ngomong ke pelatih dan juga Pak Haruna (Soemitro, manajer MU), saya ingin maksimal dan tunjukkan permainan terbaik di sini,” kata Bayu Gatra di sela-sela pemusatan latihan MU di Batu, Malang.
Madura United menurutnya punya bekal untuk menjadi juara. Tim yang sukses menembus final turnamen Piala Gubernur Kalimantan Timur itu tak kalah jika dibandingkan dengan tim lain peserta ISC.
Bayu pun rela menolak pinangan klub lain yang menurutnya menawarkan lebih banyak gaji dibandingkan Madura United. Menurut Bayu, ada tiga klub yang siap memberikan bayaran dua kali lipat dibanding yang ia dapat di MU saat ini.
“Kalau saya pilih uang saya pasti pilih Sriwijaya, dia menawarkan dua kali lipat dibanding di sini. Juga Barito dan Arema. Ini masalah orangtua dan hati saya,” katanya.
“Nenek saya, ibu saya juga berdarah Madura. Selain itu di Madura juga lebih dekat dengan keluarga. Hati saya lebih memilih di sini. Doakan saja yang terbaik untuk Madura United,” tutur pemain yang sempat perkuat Timnas Indonesia U-23 itu.
Bayu menilai laga ISC nanti akan lebih berat dibanding sejumlah turnamen yang diikuti oleh MU di awal musim ini. Pada kompetisi ISC dibutuhkan permainan yang konsisten, konsentrasi dan fokus yang lebih tinggi untuk memenangkan kompetisi.
"Ini kan kompetisi, kalau turnamen kita kalah ya gagal, kalau di ISC kita harus fokus dan permainan harus terus meningkat,” tutur Bayu.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya