Robertino Ternyata Pernah Ditolak oleh Persib
Kamis, 7 April 2016 - 04:36 WIB
Sumber :
- Persib.co.id
VIVA.co.id
- Ada cerita menarik di balik hubungan Robertino Pugliara dengan Persib Bandung. Pemain Argentina itu ternyata pernah ditolak tim "Maung Bandung" jelang putaran kedua Liga Indonesia musim 2007-08.
Kejadian sekitar sembilan tahun lalu itu terjadi saat Persib masih diarsiteki Arcan Iurie. Robertino akhirnya berkarir di Persija Jakarta, PSM Makassar, dan terakhir Persipura Jayapura di kompetisi Indonesia Super League (ISL).
Tapi, kini Persib akhirnya percaya sosok Robertino dibutuhkan dalam skuat mereka. Pemain 32 tahun itu pun sudah resmi bergabung dan telah ikut berlatih pada Rabu, 6 April 2016.
Meski pernah ditolak, Robertino menilai hal tersebut sudah biasa dalam sepakbola. Ia pun berjanji akan mendongkrak permainan Persib di Indonesia Soccer Championship (ISC).
"Saya cukup senang bisa bergabung dengan Persib. Sambutannya cukup bagus. Inilah sepak bola, dulu saya tidak bisa bergabung dan baru sekarang bisa bermain di sini," ungkap Robertino, yang sudah hampir satu dekade berkarier di Indonesia.
Baca Juga :
Bus Persib Kecelakaan Gara-gara Rem Blong
Ia pun menyatakan siap kalau langsung diturunkan dalam turnamen segitiga di Kabupaten Ciamis, melawan PSGC Ciamis dan Surabaya United.
Baca Juga :
Bus Rombongan Persib Kecelakaan
Seluruh skuad Persib sendiri sudah mulai kembali menjalani latihan setelah diliburkan dua hari usai melakoni pertandingan final Piala Bhayangkara 2016 melawan Arema Cronus di Stadion Gelora Bung Karno, Minggu 3 April 2016.
"Pertama kali bergabung, teman-teman cukup memberikan sambutan. Tidak banyak hal yang dibicarakan, sedikit membahas soal kekalahan kemarin di Piala Bhayangkara. Tapi sekarang kita harus fokus ke kompetisi (ISC)," tambahnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Seluruh skuad Persib sendiri sudah mulai kembali menjalani latihan setelah diliburkan dua hari usai melakoni pertandingan final Piala Bhayangkara 2016 melawan Arema Cronus di Stadion Gelora Bung Karno, Minggu 3 April 2016.