Kalah, Pelatih Persib Kecam Kepemimpinan Wasit
- VIVA.co.id/Anry Dhanniary
VIVA.co.id – Pil pahit harus ditelan Persib Bandung di final Piala Bhayangkara, Minggu 3 April 2016. Menghadapi Arema Cronus, Persib kalah dengan skor 0-2.
Dalam pertandingan tersebut, Persib harus bermain dengan 10 orang sejak menit 71. Rudolof Yanto Basna diusir wasit setelah terlihat menendang botol ke kepala Esteban Vizcarra.
Posisi Persib ketika itu sedang tertinggal 0-1. Alhasil, mereka semakin sulit untuk menyamakan skor.
"Saya heran, masalah di Indonesia selalu wasit. Kamu bisa tanya sebenarnya apa yang ingin dilakukan Yanto Basna. Esteban Vizcarra selalu jatuh, minta pelanggaran kemudian diberikan. Tapi, lihat saja, tak ada sepakan bebas di dekat kotak penalti untuk Persib," keluh Dejan usai laga.
Dejan menyatakan bukan Yanto yang bersalah dalam kekalahan Persib. Setelah mendapat kartu merah, pelatih asal Serbia itu mengungkapkan Yanto langsung menunjukkan sikap yang sportif.
"Sepanjang pertandingan dia juga selalu jabat tangan lawan yang dilanggarnya," terang Dejan.
Nusur Fadillah adalah wasit yang memimpin laga tadi. Dia adalah wasit yang berasal dari Jakarta.
Disebutkan Dejan, Nusur sudah dua kali memimpin laga Persib di ajang Piala Bhayangkara. Dan, masih dikatakannya, saat Nusur memimpin, Persib selalu ditimpa kesialan.
"Sudah dua kali dia pimpin kami di turnamen ini. Lagi-lagi dia bikin kesalahan ke kami. Memang, kami sengaja biarkan Arema menguasai bola. Itu strategi kami dan ingin memberikan pertunjukan yang bagus ke penonton. Tapi, wasit sudah merusaknya. Saya bukan mau cari alasan, tapi itulah kenyataannya," kecam Dejan.