Polisi Awasi Medsos untuk Final Piala Bhayangkara
- VIVA.co.id/Anry Dhanniary
VIVA.co.id – Final Piala Bhayangkara bakal mempertemukan Persib Bandung dan Arema Cronus, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada Minggu 3 April 2016. Salah satu yang menjadi perhatian utama adalah masalah keamanan.
Belajar dari final Piala Presiden, keributan terjadi karena tingkah laku pihak luar, yaitu pendukung Persija Jakarta atau Jakmania. Walau tidak terlibat di final, namun Jakmania selalu berusaha mencari pertengkaran dengan pendukung Persib (Bobotoh).
Untuk pengamanan final Piala Bhayangkara, ternyata kepolisian melakukan persiapan matang, termasuk mengawasi media sosial (medsos). Mereka belajar dari final Piala Presiden, dengan banyaknya perang kata-kata dan provokasi antara Jakmania dan Bobotoh.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Jakmania, Febrianto, bahkan ditangkap karena provokasi di Twitter. Sekarang, polisi benar-benar akan serius, untuk mengatasi keributan yang dimulai dari medsos seperti Facebook dan Twitter.
Ketua Umum Jakmania, Richard Achmad Supriyanto pun segera mengeluarkan pesan damai, pada Jumat, 1 April 2016. Dia meminta pada rekan-rekannya, untuk tidak berkumpul secara berkelompok, serta melakukan provokasi di medsos.
"Meminta kepada teman-teman, untuk tidak membuat status atau cacian provokasi di media sosial. Karena, ini sudah warning dari Kapolda, kalau ditemukan bakal ditindak tegas," kata Richard.
Richard menambahkan, ada peringatan tegas juga dari kepolisian pada Jakmania, untuk tidak berkumpul saat final Piala Bhayangkara. "Teman-teman tidak boleh kumpul di mana pun, berkaitan dengan final. Kalau ditemukan, langsung diangkut oleh kepolisian. Ini bukan main-main lagi," ujarnya.