Ketum PSSI Bereaksi Soal Kompetisi Tim Transisi Kemenpora
Jumat, 11 Maret 2016 - 16:50 WIB
Sumber :
- ANTARA/Zabur Karuru
VIVA.co.id
- Niat Tim Transisi Kemenpora menggelar kompetisi di Agustus 2016 hingga Mei 2017 mendatang, mengancaman kembali munculnya dualisme kompetisi. Sebab, di sisi lain posisi PSSI sudah dinyatakan inkracht pasca penolakan kasasi yang diajukan Kemenpora oleh Mahkamah Agung (MA).
Sebagai upaya mendapat dukungan untuk menggelar kompetisi, Tim Transisi mengundang 40 klub dari Divisi Satu dan Divisi Utama guna melakukan Rapat Koordinasi. Agenda tersebut digelar di Wisma Kemenpora, Senayan, Jakarta, Jumat, 11 Maret 2016.
Rencana Tim Transisi ini mendapat dukungan dari klub-klub yang memenuhi undangan. Padahal, klub-klub ttersebut notabene adalah anggota PSSI.
Niat Tim Transisi ini menimbulkan ancaman dualisme kompetisi seperti yang pernah terjadi beberapa tahun silam. Hal ini juga menambah panjang cerita konflik Kemenporan dengan PSSI.
"(Niat Tim Transisi gelar kompetisi) Kepolisian (soal izin menggelar turnamen) adalah instrumen hukum, jadi pasti akan menjalankan hukum. Kita ini (PSSI) sudah bekekuatan hukum, inkracht, apalah namanya. Harusnya itu dijadikan acuan," kata La Nyalla.
"Dengan adanya keputusan MA itu harusnya Tim Transisi itu sudah tidak berfungsi lagi, bukannya malah mau membuat kompetisi," sambungnya. La Nyalla juga menegaskan jika pihaknya akan melakukan langkah hukum, andai Tim Transisi Kemenpora terus melanjutkan niatnya untuk menggelar kompetisi. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"(Niat Tim Transisi gelar kompetisi) Kepolisian (soal izin menggelar turnamen) adalah instrumen hukum, jadi pasti akan menjalankan hukum. Kita ini (PSSI) sudah bekekuatan hukum, inkracht, apalah namanya. Harusnya itu dijadikan acuan," kata La Nyalla.