Piala Gubernur Kaltim
Pusamania Borneo Akhiri Laga Dramatis dengan Kemenangan
Kamis, 10 Maret 2016 - 19:14 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
VIVA.co.id
- Pusamania Borneo FC berhasil meraup 2 poin perdana di semifinal Piala Gubernur Kaltim usai mengalahkan Sriwijaya melalui drama adu penalti. Bermain di Stadion Segiri, Samarinda, tuan rumah lebih dulu tertinggal.
Pertandingan baru berjalan 5 menit, Alberto Goncalves sudah mampu membobol gawang Pusamania yang dijaga Yoo Jae Hoon. Proses gol itu berawal dari kesalahan antisipasi Rizky Rizaldi Pora.
Pertandingan baru berjalan 5 menit, Alberto Goncalves sudah mampu membobol gawang Pusamania yang dijaga Yoo Jae Hoon. Proses gol itu berawal dari kesalahan antisipasi Rizky Rizaldi Pora.
Bek kiri andalan Pesut Etam tersebut berniat membuang bola dari daerah pertahanan. Namun sayang, bola justru menjadi liar dan jatuh di kaki Yohanis Nabar.
Tanpa pikir panjang, Nabar menyetorkan umpan mendatar kepada Beto yang berdiri bebas di dalam kotak penalti. Bomber asal Brasil itu tanpa ampun melepaskan tendangan yang merobek jala lawan.
Di pertengahan babak, Pesut Etam sukses menyamakan kedudukan. Eksekusi bola mati Sultan Samma dari sisi kanan pertahanan Laskar Wong Kito memaksa Dian Agus Prasetyo memungut bola dari dalam gawangnya.
Skor imbang di 45 menit pertandingan membuat laga harus diselesaikan melalui drama adu penalti. Jae Hoon tampil sebagai pahlawan usai sukses menggagakan tendangan Syaiful Indra Cahya dan Ahmad Jufriyanto.
Susunan pemain
Pusamania Borneo FC:
Yoo Jae Hoon; Gavin Kwan Adsit, Leonard Tupamahu, Ricardo Salampessy, Rizky Rizaldi Pora; Terens Owang Puhiri, Ponaryo Astaman, Sultan Samma, Tarik Boschetti, Edilson Tavares; Lerbi Eliandry
Sriwijaya FC:
 Dian Agus Prasetyo; Syaiful Indra Cahya, Ahmad Jufriyanto, Fachruddin, Wildansyah; Ichsan Kurniawan, Yoo Hyun Koo, Asri Akbar, Muhammad Ridwan, Yohanis Nabar; Alberto Goncalves
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Bek kiri andalan Pesut Etam tersebut berniat membuang bola dari daerah pertahanan. Namun sayang, bola justru menjadi liar dan jatuh di kaki Yohanis Nabar.