Ngeri, Pro Liga Futsal Nyaris Jadi Arena Tinju
- VIVA.co.id/Radhitya Andriansyah
VIVA.co.id - Pertandingan seri III Pro Liga Futsal 2016 di GOR 17 Desember, Mataram, Lombok, berlangsung seru pada hari pertama, Sabtu, 5 Maret 2016. Terutama di laga kedua, yang mempertemukan tuan rumah Mataram FC dan Electric PLN Jakarta.
Di tengah-tengah duel yang berlangsung ketat dan panas, terjadi masalah yang dipicu ketidakpuasan atas keputusan wasit. Kericuhan pun terjadi, sesaat setelah pertandingan diakhiri, dengan adanya protes keras dari ofisial dan pemain Electric PLN Jakarta.
Tim yang menjadi pemuncak klasemen Wilayah Barat, itu tidak menerima keputusan Salman, wasit asal Bandung yang memberikan hadiah penalti bagi tuan rumah. Dampak dari keputusan Salman, adalah gagalnya Electric PLN Jakarta memperoleh kemenangan.
Ketegangan mencapai puncak, dengan hampir terjadinya perkelahian antara Pelatih Electric, Vennard Hutabarat, dengan pemain Mataram FC, Vincent Lawalata. Keduanya nyaris adu jotos di tengah lapangan, dan turut membuat panas atmosfer di tribun penonton.
Tidak lama botol-botol melayang ke arah lapangan, yang dilempar oleh penonton. Beruntung situasi tidak menjadi semakin buruk, karena para pemain dari kedua tim bisa menahan diri untuk tidak terpancing, dan ikut melerai pihak yang berseteru.
Diyakini bakal ada sanksi dari Komisi Disiplin, yang menyaksikan langsung keributan di lapangan. Namun hingga berita diturunkan, pihak Komdis mengatakan masih mengkaji insiden tersebut.
(mus)