Barito Putera Konsisten Tolak Turnamen
- VIVA.co.id/D.A Pitaloka
VIVA.co.id – Salah satu tim Indonesia Super League (ISL) yang selalu absen di 2 turnamen, Piala Presiden dan Piala Jenderal Sudirman, Barito Putera akhirnya buka suara. Manajer tim, Hasnuryadi Sulaiman, menegaskan masih akan bersikap sama jika nantinya kembali diundang ikut turnamen.
Sikap yang diambil manajemen klub berjuluk Laskar Antasari ini bukan tanpa kritik. Kelompok suporter Barito Mania sempat melayangkan protes, sebab mereka sudah sangat rindu ingin menyaksikan tim idolanya berlaga.
"Selama ini kami berprinsip kalau tidak ada kompetisi resmi FIFA, kami tidak akan berturnamen apapun bentuknya. Setelah beberapa kali menggelar pertemuan dengan Barito Mania, mereka sangat rindu Barito untuk berlaga," kata Hasnur.
Belakangan, muncul wacana untuk melangsungkan Indonesia Super Competition (ISC). Ide ini ternyata disambut antusias oleh Hasnur, karena menurutnya kompetisi-lah satu-satunya jalan yang benar bagi Barito untuk memberikan hiburan kepada penggemar.
Dan ke depan, dia berharap ISC tak lagi mendapatkan ganjalan dari pemerintah dan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Sebab, dengan semangat memperbaiki dan mengembalikan gairah sepakbola nasional, hendaknya ISC didukung semua pihak.
"Dalam waktu dekat ada ISC, meski mungkin belum direstui, kami hargai semangatnya, dan kami memutuskan ikut. Kami ingin memberikan tontonan yang menarik dan sehat bagi masyarakat. Dengan begini diharapkan pemangku kepentingan bersatu," harap Hasnur.
Terkait rencana digulirkannya Piala Gubernur Kalimantan Timur, Hasnur enggan menanggapi serius. Pria berusia 40 tahun itu dengan tegas menyatakan Barito hanya akan fokus menatap ISC ketimbang ajang lain.
"Kami tetap ISC saja karena kami tetap menolak turnamen. Kami ingin kompetisi jadi semangatnya. Bagi kami, turnamen itu tidak mengobati, tapi hanya menunda saja," tegasnya. (one)
Liga Anak Indonesia Resmi Bergulir, Dimeriahkan 16 Ribu Pemain Muda
Kompetisi Usia Muda Liga Anak Indonesia musim perdana resmi bergulir. Sebelum bersaing di tingkat nasional, sebanyak 600 Sekolah Sepakbola (SSB) bersaing di 24 regional p
