Duo Finalis Piala Jenderal Sudirman Ingin Kompetisi Bergulir

Pelatih Mitra Kukar, Jafri Sastra (kiri)
Sumber :
VIVA.co.id
- Dua pelatih tim finalis Piala Jenderal Sudirman, yakni Nil Maizar dari Semen Padang, dan Jafri Sastra dari Mitra Kukar satu suara mengenai kerinduan terhadap kompetisi. Meski berprestasi di turnamen gagasan Panglima TNI kali ini, rupanya mereka tidak terlalu puas.


Jafri Sastra misalnya, dia mengatakan turnamen yang digelar selama ini tidak memberikan efek positif bagi pemain dan pelatih. Perkembangan sepakbola Indonesia ke depan menurut pria berusia 50 tahun tersebut akan ditentukan dengan kompetisi yang berlangsung secara reguler.


"Kalau boleh memilih, panggung yang terbaik untuk perkembangan pemain dan pelatih adalah kompetisi yang reguler," ungkap Jafri saat konferensi pers usai laga, Minggu 24 Januari 2016.


Lain lagi dengan alasan Nil Maizar. Pria asal Payakumbuh, Sumatera Barat tersebut menilai kompetisi harus segera dijalankan. Sebab, kompetisi yang terukur dan sistematis dapat membuat para pemain lebih pasti menjalani hidup, karena statusnya jelas dalam kontrak.


"Turnamen kan hanya sesaat. Hanya melepas dahaga saja. Kasihan pemain jadi tidak punya masa depan yang bagus," tutur Nil.

Kian Impresif, Semen Padang Konsisten Asah Pemain Muda

Di laga puncak Piala Jenderal Sudirman malam tadi, Mitra Kukar keluar sebagai juara pertama. Klub berjuluk Naga Mekes itu berhasil mengalahkan Semen Padang dengan skor 2-1.
Semen Padang Berharap Konsistensi Sacramento di 8 Besar

5 Nama Berebut Gelar Pemain Terbaik Piala Jenderal Sudirman

Danurwindo ditunjuk Mahaka sebagai pemantau nominasi ini.

img_title
VIVA.co.id
30 Oktober 2018