Soal Sepakbola, PB PON Tunggu Kejelasan Nasib
- VIVA.co.id/Dyah Pitaloka
VIVA.co.id - Panitia Besar (PB) PON XIX/2016 menyerahkan sepenuhnya kepada Kemenpora, PSSI, Tim Transisi, dan KONI terkait nasib cabor sepak bola yang sejauh ini belum jelas apakah akan dipertandingkan atau tidak di pesta olahraga empat tahunan itu.
Menurut staf Bidang Pertandingan PB PON 2016, Asep, pihaknya sejauh ini masih menunggu kejelasan serta tindak lanjut dari sejumlah pertemuan terkait nasib cabor sepak bola. Termasuk pertemuan antara pihak Kemenpora, KONI, Tim Transisi, dan PB PON di Jakarta, Jumat 8 Januari 2016 lalu.
Jika tak bisa melaksanakan kualifikasi, maka dipastikan sepak bola tak bisa dipertandingkan. Sebab kualifikasi merupakan syarat utama sebuah cabor bisa dipertandingkan di PON.
"Kami belum tahu kapan kualifikasi sepak bola akan dilaksanakan. Mayoritas cabor sudah melaksanakan. Kami masih menunggu hasil dari pertemuan di Jakarta soal ini," jelas Asep.
Terkait kualifikasi cabor sepak bola PON 2016, ini Asprov PSSI Jabar sebenarnya sudah menyatakan kesiapannya untuk mengambil alih teknis pelaksanaannya. Termasuk kesediaan melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak agar cabor sepak bola yang digadang-gadang paling prestise ini bisa tetap dipertandingkan di PON 2016.
Cabor sepak bola terancam tak dipertandingkan karena pemerintah melalui Kemenpora membekukan PSSI yang berdampak kepada sejumlah program, khususnya agenda kompetisi, termasuk di antaranya soal pelaksanaan kualifikasi cabor sepak bola PON 2016.
Sebelumnya, sejumlah wilayah atau zona harus membatalkan pelaksanaan kualifikasi cabor sepak bola PON XIX/2016. Salah satu alasan pembatalan karena pihak kepolisian tidak memberikan izin. Seperti kualifikasi zona Bali dan Papua yang sejatinya melaksanakan kualifikasi awal Oktober 2015 lalu.
Dukungan agar sepak bola tetap dipertandingkan di PON 2016 terus disuarakan banyak pihak. Salah satunya adalah Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan.
"Multievent seperti PON ini tanpa sepak bola, kaya sayur tanpa garam. Kami akan memaksa, akan meminta dengan amat sangat, mewajibkan dengan amat sangat, bahwa sepak bola harus bisa dipertandingkan," ujar Aher yang juga menjabat sebagai Ketua PB PON 2016.