Pelatih Persib Berharap Wacana ISL 2016 Terwujud
Selasa, 29 Desember 2015 - 03:05 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Agus Bebeng/foc/15.
VIVA.co.id
- Rencana PT Liga Indonesia yang bakal menggelar kompetisi Indonesia Super League (ISL) tahun depan disambut positif Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman. Meski bersifat independen, namun pelaksanaannya dinilai bisa menjadi solusi sementara di tengah kekisruhan dalam sepak bola Indonesia.
Pelaksanaan ISL 2016 sendiri sejauh ini baru sebatas wacana dan akan dibahas lebih lanjut oleh PT Liga Indonesia bersama seluruh klub ISL, termasuk klub-klub Divisi Utama dalam pertemuan yang rencananya akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini. Tapi Djanur sangat berharap, sepak bola Indonesia bisa memiliki kembali kompetisi atau bukan sekadar turnamen yang selama ini marak digelar sejumlah pihak.
"Walaupun baru sebatas wacana, tapi saya dan juga para pelaku sepak bola di Indonesia pastinya cukup berharap itu terealisasi. Sebab penyelenggaraan kompetisi ini meski bersifat independen, tapi paling tidak bisa menjadi solusi di tengah situasi sepak bola kita sekarang ini," jelas Djanur.
Baca Juga :
Bus Persib Kecelakaan Gara-gara Rem Blong
Baca Juga :
Bus Rombongan Persib Kecelakaan
Pelaksanaan ISL 2016 sendiri sejauh ini baru sebatas wacana dan akan dibahas lebih lanjut oleh PT Liga Indonesia bersama seluruh klub ISL, termasuk klub-klub Divisi Utama dalam pertemuan yang rencananya akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini. Tapi Djanur sangat berharap, sepak bola Indonesia bisa memiliki kembali kompetisi atau bukan sekadar turnamen yang selama ini marak digelar sejumlah pihak.
"Walaupun baru sebatas wacana, tapi saya dan juga para pelaku sepak bola di Indonesia pastinya cukup berharap itu terealisasi. Sebab penyelenggaraan kompetisi ini meski bersifat independen, tapi paling tidak bisa menjadi solusi di tengah situasi sepak bola kita sekarang ini," jelas Djanur.
Jika ISL independen terwujud, maka akan mengingatkan kita semua pada situasi yang terjadi pada 2011 lalu. Kala itu ISL berjalan tanpa pengakuan PSSI sebab pihak federasi hanya mengakui Indonesia Premiere League (IPL) sebagai kompetisi resmi akibat adanya dualisme organisasi.
Kendati begitu apa yang terjadi selama ini, sebenarnya sedikit lebih parah dan berbeda karena klub-klub praktis hanya bisa berpartisipasi di sejumlah turnamen yang durasi pelaksanaannya lebih pendek sehingga setiap klub hanya memiliki rencana jangka pendek dan tak memiliki komposisi pemain yang tetap karena rata-rata tak memberlakukan sistem kontrak jangka panjang.
Karena itulah menurut Djanur, pelaksanaan kompetisi penuh atau liga tetap lebih disukai oleh klub maupun para pelaku sepak bola di dalamnya, mulai dari pemain, pelatih hingga ofisial. "Saya harap dan kita doakan semua semoga terealisasi," pungkas Djanur.
Sementara itu, komposisi skuad Persib terlihat menyusut saat kembali menggelar latihan di Lapangan Ciujung, Jalan Supratman, Kota Bandung, Senin 28 Desember 2015. Sejumlah pemain absen karena beberapa alasan, seperti dua pemain jebolan Diklat Persib, Ary Ahmad (terserang tifus) dan Febri Haryadi (cedera). Lalu kiper, Deden M Natshir yang izin karena ada saudaranya yang meninggal dunia.
"Saya kira kondisi ini tak perlu dikhawatirkan, Pak Djadjang juga tetap optimistis. Sebab jika pada saatnya nanti ada kompetisi yang akan diikuti, biasanya banyak pemain yang tertarik untuk gabung," jelas Asisten Pelatih Herrie Setiawan yang diberikan tugas untuk memimpin sesi latihan.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Jika ISL independen terwujud, maka akan mengingatkan kita semua pada situasi yang terjadi pada 2011 lalu. Kala itu ISL berjalan tanpa pengakuan PSSI sebab pihak federasi hanya mengakui Indonesia Premiere League (IPL) sebagai kompetisi resmi akibat adanya dualisme organisasi.