Piala Presiden 2015
Soal Hadiah, Mahaka Janji Tak Seperti Piala Kemerdekaan
Jumat, 16 Oktober 2015 - 12:57 WIB
Sumber :
- Hasani Abdulgani
VIVA.co.id
- Mahaka Sports and Entertainment selaku operator Piala Presiden menegaskan tidak akan mengecewakan klub-klub peserta turnamen gagasannya. Hal ini dikatakan oleh CEO Mahaka, Hasani Abdulgani, ketika ditanya mengenai pencairan hadiah bagi mereka yang menjadi juara.
Selain hadiah untuk para juara pertama, Mahaka menjanjikan akan memberi hadiah sebesar Rp3 miliar. Sedangkan untuk juara kedua sebesar Rp2 miliar, dan tempat ketiga akan mendapatkan hadiah Rp1 miliar.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Selain hadiah untuk para juara pertama, Mahaka menjanjikan akan memberi hadiah sebesar Rp3 miliar. Sedangkan untuk juara kedua sebesar Rp2 miliar, dan tempat ketiga akan mendapatkan hadiah Rp1 miliar.
Tidak hanya itu saja, klub peserta Piala Presiden juga akan mendapatkan bonus dari royalti hak siar di televisi. Jumlah yang akan diterima masing-masing klub akan berbeda karena Mahaka mengambil patokan dari tingkatan rating.
"Sampai saat ini kami sudah menunaikan kewajiban. Kami tidak ada utang dengan klub," kata Hasani kepada wartawan.
"Bagaimana kita minta klub macam-macam, kalau kita tidak memberikan hak mereka? Jika ini terjadi, maka kredibilitas kita di mata klub akan turun," tambah dia.
Masalah pencairan hadiah yang berlarut-larut belum lama ini terjadi pada gelaran Piala Kemerdekaan gagasan Tim Transisi bentukan Menpora Imam Nahrawi. Hingga saat ini, PSMS Medan dan Persinga Ngawi sebagai finalis belum menerima hak mereka sebagai juara pertama dan kedua.
"Mungkin butuh waktu satu pekan, langsung kita kirim. Karena kami harus segera tutup buku, baru nanti Price Waterhouse Cooper bisa masuk mengaudit kami. Kalau bisa cepat, kenapa kami tunda-tunda," tutur Hasani. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Tidak hanya itu saja, klub peserta Piala Presiden juga akan mendapatkan bonus dari royalti hak siar di televisi. Jumlah yang akan diterima masing-masing klub akan berbeda karena Mahaka mengambil patokan dari tingkatan rating.
