Pemain Senior Tolak Batasan Gaji di ISL

Firman Utina
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVA.co.id - Wacana penerapan batas gaji  (salary cap) mulai digulirkan PT Liga Indonesia untuk kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015/2016. Namun, rencana tersebut sudah menyulut perdebatan.

Sejumlah pemain menyatakan penolakan, termasuk salah satunya gelandang timnas, Firman Utina. Dia merasa tidak jika adil menyamakan gaji pemain senior dan pemain junior.

"Logikanya begini. Jika ada pemain yang sudah bermain lama dan punya pengalaman banyak, mendapat bayaran sama dengan pemain yang masih cadangan. Buat saya itu kan tidak adil," kata Firman kepada wartawan.

Regulasi salary cap, menurut PT Liga, sebenarnya menjadi salah satu solusi demi menghindari kasus tunggakan gaji yang sering terjadi dalam beberapa musim terakhir. Klub bakal dituntut bisa bersikap bijak dalam menawarkan nilai kontrak kepada pemain.

Pengakuan Bambang Suryo soal 'Match Fixing'

Firman pun paham akan tujuan dari regulasi tersebut. Hanya saja, menurutnya mungkin ada langkah lain yang bisa ditempuh. "Saya sangat mengerti aturan itu bagus ditujukan buat keuangan klub. Tapi mungkin ada hal lain yang bisa dilakukan," imbuh Firman.

Rencananya, PT. Liga, PSSI dan para pengurus klub akan melakukan pertemuan terkait hal ini pada tanggal 12 Agustus 2015 mendatang. (ren)