Mahaka Kembali Ubah Nama Turnamen Pramusim ISL
Selasa, 4 Agustus 2015 - 17:02 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Satria Permana
VIVA.co.id
- Mahaka Sports and Entertainment kembali mengubah nama turnamen pramusim Liga Super Indonesia (ISL) 2015/16. Setelah sebelumnya diberi nama "Piala Indonesia Satu", Mahaka kini kembali menggunakan titel "Piala Presiden".
CEO Mahaka, Hasani Abdulgani, menuturkan alasan pihaknya kembali menggunakan nama Piala Presiden. Menurut Hasani, penggunaan nama Piala Presiden merupakan saran dari klub peserta dan sponsor.
Baca Juga :
Tim 'Gemuk' PS Polri Diresmikan
CEO Mahaka, Hasani Abdulgani, menuturkan alasan pihaknya kembali menggunakan nama Piala Presiden. Menurut Hasani, penggunaan nama Piala Presiden merupakan saran dari klub peserta dan sponsor.
"Sejak awal kami memang berinisiatif menggunakan nama Piala Presiden. Kemudian, ada momen di mana nama tersebut berpotensi menjadi masalah," kata Hasani saat dihubungi, Selasa 4 Agustus 2015.
"Kami mundur menggunakan nama tersebut dengan maksud mendinginkan situasi. Kemudian, ada saran lagi dari klub untuk menggunakan nama tersebut karena dinilai lebih prestisius dan menjual," sambungnya.
Hasani yakin penggunaan titel Piala Presiden untuk turnamen pramusim nanti tak akan menimbulkan masalah. Pria berkacamata tersebut mengaku sudah mendapat lampu hijau dari lingkungan Istana Negara terkait penggunaan nama tersebut.
"Sudah komunikasi dengan pihak Istana. Surat telah dikirimkan, dan kami dapat lampu hijau. Tapi, kami belum bertemu langsung dengan pihak Istana," ungkap Hasani.
Piala Presiden kemungkinan besar bakal digelar pada 30 Agustus 2015 mendatang. Ada 16 tim yang diproyeksikan untuk ikut.
Format turnamen adalah setengah kompetisi. Dan Piala Presiden menawarkan total hadiah Rp6,5 miliar (juara mendapat Rp3 miliar, runner up Rp2 miliar, peringkat ketiga Rp1 miliar, dan peringkat keempat Rp500 juta). (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Sejak awal kami memang berinisiatif menggunakan nama Piala Presiden. Kemudian, ada momen di mana nama tersebut berpotensi menjadi masalah," kata Hasani saat dihubungi, Selasa 4 Agustus 2015.