QNB League Tak Jelas, Persiram Mulai Cemas
Kamis, 30 April 2015 - 14:35 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/ed/pd/15.
VIVA.co.id
- Kelangsungan kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) atau QNB League 2015 hingga sekarang masih belum jelas. PT Liga Indonesia baru akan mengambil sikap terkait nasib QNB League usai rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI yang digelar pada Sabtu, 2 Mei 2015.
Situasi ini membuat kubu Persiram Raja Ampat was-was. Pelatih Persiram, Eduard Tjong, khawatir kompetisi QNB League terhenti.
Situasi ini membuat kubu Persiram Raja Ampat was-was. Pelatih Persiram, Eduard Tjong, khawatir kompetisi QNB League terhenti.
Hal tersebut, menurut Edu, akan mematikan ekonomi para pemain, pelatih, serta elemen lain yang bekerja di sepakbola. "Kami ini hidup dari sepakbola. Saya, pemain, pastinya juga semua elemen di klub lain cemas. Jangan sampai kompetisi terhenti," terang Edu saat dihubungi
VIVA.co.id
, Kamis 30 April 2015.
Situasi semakin tak menentu ketika Kementerian Pemuda dan Olahraga ingin membentuk tim transisi untuk mengambil alih tugas dan fungsi dari PSSI. Terkait urusan kompetisi, Kemenpora menjamin PT Liga tetap menjadi operator kompetisi.
Rencana ini sudah diinformasikan kepada 18 peserta kompetisi ISL dalam pertemuan yang digelar di kantor Kemenpora, Senin 27 April 2015 lalu. Namun, seluruh peserta menolak wacana tersebut.
Mereka hanya ingin mengikuti kompetisi jika berada di bawah naungan PSSI, bukan tim transisi. "Saya harap kompetisi tetap jalan. Saya tak bisa membayangkan jika nantinya Indonesia disanksi FIFA. Itu akan sangat merugikan," kata Edu.
"Tidak bagus juga kompetisi berhenti di tengah jalan seperti ini. Saat pemain tengah
on fire
, mereka kembali turun mental bertandingnya. Ada plusnya juga, kami bisa memulihkan kondisi pemain di masa jeda ini," sambung dia.
Sambil menunggu kejelasan, mantan pelatih Persela Lamongan tersebut menuturkan, Persiram tetap menjalani latihan seperti biasa. Mereka baru akan mengambil sikap terkait program latihan usai rapat Exco pada Sabtu 2 Mei 2015 nanti.
"Kami tetap latihan, ada juga beberapa agenda uji coba yang disusun. Setelah rapat Exco baru kami ambil sikap, liburkan latihan atau seperti apa," ucap Edu. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Hal tersebut, menurut Edu, akan mematikan ekonomi para pemain, pelatih, serta elemen lain yang bekerja di sepakbola. "Kami ini hidup dari sepakbola. Saya, pemain, pastinya juga semua elemen di klub lain cemas. Jangan sampai kompetisi terhenti," terang Edu saat dihubungi