Riwayat 'Sepakbola Gajah' di Indonesia
Selasa, 28 Oktober 2014 - 12:21 WIB
Sumber :
- ligaindonesia.co.id
VIVAbola - Sepakbola nasional kembali tercoreng. Aksi tak sportif dipertunjukkan PSS Sleman dan PSIS Semarang saat bertarung di babak 8 Besar Divisi Utama, 26 Oktober 2014 lalu.
Baca Juga :
Arema Rela 'Peras Otak' Demi Timnas Indonesia
PSS memenangkan laga itu dengan skor 3-2. Anehnya, 5 gol tersebut tercipta lewat skema bunuh diri. Dari PSS ada nama Hermawan Putra Jati dan Agus Awank. Kemudian, pencetak gol bunuh diri PSIS adalah Komaedi (2 gol) dan Catur Edi.
Disinyalir, kedua tim ini tak mau menang dalam pertandingan itu. PSS dan PSIS diduga kuat sengaja mengalah agar tak bertemu Borneo FC di semifinal. Tindakan kedua tim ini tentu telah mencederai asas fair play yang selama ini didengungkan.
Ini bukan pertama kalinya "sepakbola gajah" mencederai sepakbola nasional. Pada era Perserikatan, tindakan tak sportif juga pernah dilakukan Persebaya Surabaya.
Pada musim 1987-88, Persebaya sengaja mengalah dari Persipura dengan skor telak 0-12. Setelah diselidik, hal ini dilakukan Persebaya agar PSIS Semarang tak lolos ke babak berikutnya.Â
Tindakan Persebaya tersebut didasari rasa sakit hati terhadap PSIS. Mereka menuding PSIS sengaja mengalah dari PSM Makassar dan membuat Persebaya gagal masuk ke 6 Besar Perserikatan musim 1985-86
Publik mengecam aksi tersebut. Begitu juga dengan PSSI. Namun, tak ada sanksi yang dijatuhkan kepada Bajul Ijo saat itu.
Tak hanya di level klub, "sepakbola gajah" juga terjadi di level tim nasional. Pada Piala Tiger 2008, aksi tak terpuji dilakukan timnas Indonesia saat berhadapan dengan Thailand.
Demi menghindar dari Vietnam di semifinal, Indonesia dan Thailand sama-sama tak ngotot untuk menang. Ketika itu, pertandingan nyaris berakhir imbang dengan skor 2-2.
Namun di penghujung babak kedua, pemain belakang Indonesia, Mursyid Effendi dengan sengaja memasukkan bola ke gawang sendiri. Skor pun berubah menjadi 2-3 untuk kekalahan Indonesia. Â
Â
Akibat aksi tersebut, Indonesia diberi hukuman denda sebesar 40 ribu dollar AS oleh FIFA. Skuad Garuda dinilai telah merusak semangat sepakbola. Mursyid sendiri dihukum tak boleh tampil di even internasional seumur hidup. Â
Â
Di tubuh PSSI, Azwar Anas yang menduduki kursi pimpinan memilih mundur. Dia digantikan oleh Agum Gumelar.Â
Sebenarnya "sepakbola gajah" tak hanya terjadi di Indonesia. Di Nigeria, ada sejumlah pertandingan yang bisa diibaratkan sebagai "sepakbola gajah". Pada tahun 2013, terjadi dua pertandingan yang layak dicurigai.
Pertama, laga antara Plateau United Feeders versus Akurba yang berakhir dengan skor 79-0. Lalu, pertandingan Police Machine FC vs Babayaro FC yang berkesudahan dengan skor 67-0. Hasilnya, pemain dan ofisial keempat tim ini disanksi seumur hidup oleh federasi sepakbola Nigeria.
Kasus "sepakbola gajah" yang paling fenomenal terjadi pada tahun 2002 di Liga Madagaskar. Saat itu, AS Adema menang atas Stade Olympique L'Emyrne dengan skor 149-0!
Dikabarkan bahwa Olympique L'Emyrne sengaja mengalah dalam laga itu. Mereka kecewa dengan kinerja wasit di laga sebelumnya yang membuat peluang mereka untuk juara pupus sudah.
Simak:
Baca Juga :
Andik Vermansyah Absen di Seleksi Timnas Tahap Kedua
Seleksi Timnas tahap kedua bakal digelar pekan depan.
VIVA.co.id
10 Agustus 2016
Baca Juga :