6 Pelatih Berguguran di Putaran Pertama ISL 2014
VIVAbola - Kerasnya Liga Super Indonesia (ISL) tentu akan memakan korban. Sampai paruh musim ini, tercatat sudah enam pelatih yang harus terdepak dari posisinya.
Partai-partai tengah pekan ini menjadi tanda pertengahan musim ISL 2014. Arema Cronus dan Mitra Kukar sukses keluar sebagai juara paruh musim.
Saat banyak klub-klub merasakan sukses, pasti ada juga klub yang mendapatkan hasil-hasil buruk. Tim-tim papan bawah pun akhirnya harus membuat sejumlah perubahan signifikan.
Tentu saja, posisi pelatih menjadi yang paling rawan. Baik pelatih impor atau lokal semua tidak menjamin posisinya akan aman. Berikut enam nama pelatih yang terdepak dari posisinya sampai paruh musim ISL 2014:
1. Jorg Steinburnner (PSM Makassar)
Perjalanan karir pria Jerman ini di PSM ternyata hanya bertahan empat bulan. Jorg harus rela dicopot dari posisinya pada 12 Februari silam.
Penampilan PSM yang buruk jadi alasan, menduduki posisi buncit Grup 2 saat Jorg dilepas. Penunjukan Rudi Keltjes sebagai pengganti membuahkan hasil. "Juku Eja" akhirnya meraih kemenangan dan saat ini naik satu peringkat ke posisi 10.
2. Daniel Roekito (Persepam MU)
Kurang menawannya penampilan Persepam MU, membuat pelatih gaek ini jadi pelatih kedua yang harus rela dipecat. Dari enam laga, Daniel hanya menang satu kali dan dua kali imbang. Sisanya kalah.
Dua kekalahan beruntun dari tim Jawa Timur dari Persela Lamongan (0-3) dan Persebaya Surabaya (1-4) menjadi alasan utama. Eks pelatih Persib Bandung itu mundur pada 15 Maret dan akhirnya digantikan oleh Archan Iurie.
3. Archan Iurie (Persita Tangerang)
Kedatangan Iurie ke Persepam MU hanya selang lima hari setelah dirinya mundur dari kursi pelatih Persita. Ia saat itu mundur dengan alasan ada masalah keluarga.
Saat itu, Persita asuhan pelatih Moldova itu tampil cukup baik. "Laskar Cisadane" saat itu bercokol di peringkat tujuh Grup 1. Archan Iurie akhirnya digantikan oleh eks asisten pelatih Timnas Indonesia, Fabio Oliveira.
4. Agus Yuwono (Gresik United)
Tidak bisa mengasuh Otavio Dutra cs dengan baik jadi alasan manajemen GU menghentikan kontrak Agus, saat itu tim berkostum kuning itu sedang duduki peringkat sembilan Grup 1.
Pada hari yang sama, 21 April 2013, GU menunjuk pelatih asal Argentina, Alfredo Vera. Namun, penampilan anak-anak Gresik masih belum meningkat karena hanya raih dua hasil imbang dalam empat laga bersama Vera sehingga melorot satu posisi.
5. Raja Isa (Persijap Jepara)
Pria Malaysia ini jadi nama pelatih asing yang terakhir dilepas oleh klubnya. Raja Isa memang kesulitan meningkatkan permainan Persijap Jepara selama separuh musim ISL 2014.
Raja Isa hanya bisa menang satu kali, seri satu kali dan tujuh kali telan kekalahan menempatkan Persijap di dasar klasemen Grup 1. Dipermalukan 1-4 di kandang Barito Putera jadi laga terakhirnya sebelum dipecat 29 April kemarin.
6. Robby Maruanaya (Perseru Serui)
Pelatih terakhir yang dipecat oleh klub ISL adalah Robby Maruanaya usai Perseru memutus kontraknya. Padalah ia pelatih yang membawa klub Papua itu promosi ke ISL.
Penampilan Perseru sendiri sepanjang awal musim ini kurang baik. Setelah menang di laga pembuka, "Cendrawasih Jingga" hanya bisa menang dua kali dalam delapan laga berikutnya. Mereka pun terancam degradasi.
Robby akhirnya diganti oleh asisten pelatihnya, Choirul Huda, sejak 2 Mei kemarin. Perubahan itu berbuah manis karena Perseru sukses menahan imbang Persipura Jayapura 0-0 pada laga terakhir paruh pertama kemarin. Mereka pun perlahan naik ke peringkat delapan klasemen.