Jalani 13 Laga Tanpa Kemenangan, Suporter Barito Putera Desak Manajemen Pecat Rahmad Darmawan
- VIVA.co.id/Muhammad Faidurrahman (Kalsel)
Kalsel, VIVA – Tren buruk PS Barito Putera di Liga 1 Indonesia 2024/2025 menjadi atensi khusus bagi masyarakat Kalimantan Selatan. Kelompok suporter mulai angkat bicara mengenai situasi ini.
Alasan tim berjuluk Laskar Antasari tercatat sudah menjalani 13 pertandingan tanpa kemenangan, termasuk saat melawan Persija Jakarta pada Jumat 10 Januari 2025 di Stadion Sultan Agung, Bantul.
Tim kebanggaan masyarakat Kalsel tersebut harus mengakhiri laga dengan kekalahan 2-3. Hasil itu mengakibatkan perolehan poin Barito Putera sama seperti Madura United yang kini ada di zona degradasi.
Pemerhati sepakbola Banjarmasin, Hamzah Noor mengungkapkan bahwa PS Barito Putera harus melakukan evaluasi besar-besaran.
"Di klub-klub lain, kalau kalah tiga atau empat kali berturut-turut, manajemen langsung mengganti pelatih. Tapi Barito Putera tetap mempertahankan Rahmad Darmawan, padahal jumlah kekalahan mereka lebih banyak," kata Hamzah Noor.
Menurutnya, meski pada putaran kedua ini Barito sukses mendatangkan tiga pemain asing. Namun, hasil melawan tim Persija Jakarta adalah cerminan gagalnya sosok Rahmad Darmawan selaku juru taktik tim.
"Kalau manajemen tetap mempertahankan Rahmad Darmawan, dikhawatirkan Barito Putera akan masuk zona merah dan terdegradasi ke Liga 2," ucapnya.
Senada dengan Hamzah, desakan untuk mengganti Rahmad Darmawan juga datang dari kelompok Barito Mania (Bartman).
"Kami sudah lama meminta Rahmad Darmawan diganti. Taktiknya sudah terlalu usang dan sulit bersaing di Liga 1 yang kini didominasi pelatih asing. Kalau tidak segera diubah, Barito akan makin terpuruk," tegas Ketua Bartman," Dedy Sattardi.
Dedy mengatakan bahwa situasi Barito Putera saat ini harusnya menjadi alarm keras bagi manajemen tim. "Jika terus mengalami kekalahan, bukan tidak mungkin tim ini akan kembali terdegradasi ke Liga 2," imbuhnya.